kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menko Airlangga Ungkap Strategi Pendanaan dan Pembiayaan SDGs


Kamis, 26 Mei 2022 / 11:12 WIB
Menko Airlangga Ungkap Strategi Pendanaan dan Pembiayaan SDGs
ILUSTRASI. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah untuk terus mendukung dan mendorong pencapaian SDGs 17.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam rangka mempererat kerja sama bilateral serta memperkokoh koordinasi menuju penyelenggaran G20, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menghadiri kegiatan dialog bersama yang digelar oleh Tri Hita Karana sebagai salah satu kegiatan Road to G20 pada Selasa (24/05), di Davos, Swiss.

Saat menghadiri kegiatan dialog tersebut, Airlangga menyebutkan adanya peningkatan perekonomian Indonesia serta komitmen pemerintah untuk terus mendukung dan mendorong pencapaian SDGs 17. Dukungan itu melalui mobilisasi upaya global untuk mengakhiri kemiskinan, mendorong perdamaian, menjaga hak dan martabat semua orang, serta melindungi planet.

“Kondisi perekonomian domestik telah mengalami perbaikan ditandai dengan pertumbuhan ekonomi positif pada kuartal pertama 2022 sebesar 5,1%,” ujar Menko Airlangga dalam keterangan resminya, Rabu (25/5).

Dengan komitmen pemerintah dalam mendorong SDGs 17 tersebut, diharapkan mampu mendorong peran pihak swasta guna melakukan kerja sama secara komprehensif. Terutama terkait dengan pendanaan dan pembiayaan SDGs. Terkait pembiayaan SDGs tersebut, Pemerintah Indonesia menerapkan strategi blended financing agar dapat memobilisasi dana publik dan swasta melalui struktur pembiayaan yang inovatif.

Baca Juga: Promosikan Forum B20, Kadin Indonesia Lakukan Tur Eropa

Airlangga juga turut mendorong keterlibatan seluruh pihak baik yang berasal dari swasta maupun institusi pemerintah dalam mendukung strategi pendanaan blended financing tersebut.

“Saya juga turut mengundang seluruh mitra Forum Tri Hita Karana, institusi pemerintah, bank pembangunan multilateral, pelaku keuangan, bisnis, akademisi, lembaga swadaya masyarakat, filantropi, dan pemangku kepentingan strategis untuk bergabung dengan Global Blended Finance Alliance, sebagai salah satu terobosan baru dalam strategi pendanaan,” katanya.

Sebagai informasi, Tri Hita Karana Investors Unite in Diversity merupakan sebuah inisiatif yang diluncurkan di Singapura pada 13 September 2021 dan didukung oleh otoritas moneter Singapura, Kanada, dan OECD.

Inisiasi tersebut dalam bentuk sebuah aksi Blended Billion for Planetary Health yang dalam agenda KTT G20 di Bali pada November 2022 mendatang, akan diadakan forum Tri Hita Karana bersama- sama dengan B20, World Economic Forum, Bloomberg, dan mitra lainnya untuk pendanaan atau investasi dengan target sebesar US$ 30 miliar-US$ 50 miliar.

Baca Juga: Airlangga Hartarto Prediksi Ekonomi Digital Sumbang US$ 1 Triliun Terhadap PDB ASEAN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×