kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Menko Airlangga soal Pelemahan Rupiah: Kita Monitor Saja


Kamis, 20 Juni 2024 / 18:14 WIB
Menko Airlangga soal Pelemahan Rupiah: Kita Monitor Saja
Petugas menghitung mata uang dolar Amerika Serikat (AS) di penukaran uang asing PT Ayu Masagung, Jakarta, Kamis (20/6).


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kurs rupiah tengah keteteran menghadapi penguatan dolar AS.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, melemahnya rupiah terhadap dolar AS menandakan perekonomian Amerika Serikat (AS) sedang baik. Apalagi dolar AS menguat hampir ke semua mata uang dunia.

“Iya kita monitor saja, karena terhadap berbagai mata uang,  dolar AS kuat, kan ekonomi AS membaik,” ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (20/6).

Asal tahu saja, berdasarkan data Bloomberg Rupiah Spot, pukul 16.58 WIB, tercatat nilai tukar rupiah melemah sebesar 65 poin ke level Rp 16.430 terhadap dolar AS.

Baca Juga: BI Beberkan Sejumlah Alasan yang Jadi Pemicu Rupiah Melemah

Lebih lanjut, Airlangga mengatakan, pemerintah bakal terus memantau pergerakan nilai tukar rupiah secara harian.

“Kita monitor saja, karena itu Bank Indonesia (BI) yang akan terus memonitor secara daily,” kata Airlangga.

Sebelumnya, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), M Rizal Taufikurahman menyebut, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bakal mempengaruhi ekonomi, dilihat dari sisi supply utamanya pada produksi yang berkaitan dengan bahan baku impor.

"Selain itu tentu untuk proyek strategis nasional yang sangat berkaitan dengan bahan material yang impor," katanya.

Menurut dia, pelemahan rupiah menjadi salah satu penyebab cost overrun dari biaya pembangunan infrastruktur, apalagi sekarang banyak bahan baku untuk konstruksi yang bergantung pada impor seperti besi, baja hingga semen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×