kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.820   -41,00   -0,24%
  • IDX 6.442   73,17   1,15%
  • KOMPAS100 923   0,44   0,05%
  • LQ45 723   -0,82   -0,11%
  • ISSI 202   3,78   1,91%
  • IDX30 377   -0,84   -0,22%
  • IDXHIDIV20 459   0,93   0,20%
  • IDX80 105   -0,21   -0,20%
  • IDXV30 112   0,60   0,54%
  • IDXQ30 124   -0,13   -0,11%

Menko Airlangga Beberkan Alasan Indonesia Pilih Negosiasi Tingkatkan Impor dari AS


Selasa, 08 April 2025 / 15:29 WIB
Menko Airlangga Beberkan Alasan Indonesia Pilih Negosiasi Tingkatkan Impor dari AS
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat dialog dengan para pelaku ekonomi di Jakarta, Selasa (8/4/2025).


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia memilih jalur negosiasi untuk menyikapi tarif resiprokal yang dikenakan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan meningkatkan impor dari AS ketimbang memangkas tarif impor dari Negeri Paman Sam seperti yang sempat ditawarkan oleh Vietnam.

Untuk diketahui, Presiden AS Donald Trump yang mengenakan tarif resiprokal kepada Indonesia sebesar 32%. Untuk Vietnam dikenakan tarif sebesar 46%, Malaysia 24%, India 26%, Jepang 24%, dan Korea Selatan 17%.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, pemerintah Indonesia memilih jalur negosiasi dengan menawarkan akan meningkatkan impor barang dari AS.

Baca Juga: Jurus Dewan Ekonomi Nasional Sikapi Tarif Trump

“Jadi Vietnam yang minta (tarif impor AS) di 0% kan tidak direspons karena mereka tidak berkomitmen untuk membalance (impor) AS. Jadi presiden mengarahkan bahwa kita akan meningkatkan produk impor dari AS,” tutur Airlangga dalam agenda Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden Republik Indonesia, Selasa (8/4).

Peluang meningkatkan impor dari AS juga sejalan dengan data neraca perdagangan AS ke Indonesia yang masih defisit mencapai US$ 17,88 miliar pada tahun 2024.

Airlangga membeberkan, pemerintah akan meningkatkan impor dari AS utamanya produk agrikultur yang tidak dimiliki di Indonesia, yakni kedelai dan gandum.

Selain itu, pemerintah juga akan meningkatkan impor engineering product dan meningkatkan impor minyak dan gas (migas) dari AS.

“Pembicaraan dengan Menteri ESDM sesuai arahan Pak Presiden, kita juga disiapkan untuk membeli LPG dan Liquefied Natural Gas (LNG) atau gas alam cair, agar ada peningkatan (impor) dari Amerika,” ungkapnya.

Meski demikian, Airlangga memastikan peningkatan impor dari AS ini tidak menambah alokasi pembelian. Namun hanya peralihan impor dari negara lain, dan dialihkan impor barangnya dari produk AS.

“Ini tidak menambah (pembelian) tetapi realokasi pembelian, switch. Jadi tidak mengganggu APBN,” tandasnya.

Baca Juga: Hari Ini (8/4), Presiden Prabowo akan Umumkan Sikap RI Hadapi Kebijakan Tarif Trump

Sebelumnya, Airlangga juga menyampaikan komoditas yang akan ditingkatkan impornya dari AS adalah 10 besar impor komoditas dari AS yang selama ini sudah terjalin.

Adapun mengutip data dari Dewan Ekonomi Nasional, top 10 impor Indonesia dari AS adalah, (HS: 120190) kacang kedelai, pecah atau tidak dengan tarif, (HS: 271112) propana, cair sebesar, (HS: 290110) hidrokarbon asiklik jenuh, (HS: 999999) komoditas tidak di tempat lain ditentukan.

Selanjutnya, (HS: 270112) batubara bitumen, baik atau tidak dihancurkan, tidak diaglomerasi dengan tarif, (HS: 230330) menyeduh atau menyuling ampas dan sampah, (HS: 271113) butana, cair, (HS: 470321) bubur kayu kimia, soda atau sulfat, selain mutu larut, diputihkan atau diputihkan, konifer, (HS: 880240) Pesawat terbang dan tenaga lainnya pesawat dengan berat tanpa muatan diatas 15.000 kg, (HS: 851762) Mesin untuk resepsi, konversi dan transmisi

Selanjutnya: Manfaat Daun Sirih Merah untuk Kesehatan yang Terbukti Secara Ilmiah, Apa Saja?

Menarik Dibaca: Denpasar Hujan Menjelang Siang, Pantau Cuaca Besok di Bali Selengkapnya!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×