kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.428.000   -57.000   -2,29%
  • USD/IDR 16.602   11,00   0,07%
  • IDX 7.916   -209,10   -2,57%
  • KOMPAS100 1.090   -29,49   -2,63%
  • LQ45 772   -7,67   -0,98%
  • ISSI 281   -10,34   -3,54%
  • IDX30 401   -4,69   -1,16%
  • IDXHIDIV20 453   -1,70   -0,37%
  • IDX80 121   -1,88   -1,53%
  • IDXV30 129   -2,46   -1,87%
  • IDXQ30 127   -0,85   -0,66%

Menkeu Purbaya Bentuk Pokja, Awasi Belanja 28 K/L yang Ngaret


Jumat, 17 Oktober 2025 / 15:35 WIB
Menkeu Purbaya Bentuk Pokja, Awasi Belanja 28 K/L yang Ngaret
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memberi keterangan usai pertemuan dengan sejumlah direksi perbankan pelat merah dan swasta serta perusahaan sekuritas di Gedung Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Senin (13/10/2025). Kementerian Keuangan membentuk kelompok kerja (pokja) untuk mengawasi kinerja penyerapan belanja di Kementerian/Lembaga.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kementerian Keuangan membentuk kelompok kerja (pokja) untuk mengawasi kinerja penyerapan belanja di Kementerian/Lembaga. Hal ini mengingat, realsiasi belanja di K/L dari tahun ke tahun sangat lambat.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan, pokja tersebut akan memantau kinerja belanja K/L yang tidak optimal. Ia mengungkap terdapat 26 K/L yang realisasi belanjanya tidak sesuai harapan.

Baca Juga: Harga Bitcoin Turun ke Level US$ 106.000, Ini Sebabnya

“Ada 26 kementerian, nanti semuanya gabung disitu. Tapi nanti kementeriannya ngasih siapa perwakilannya,”tutur Purbaya kepada awak media, Jumat (17/10/2025).

Melalui Pokja tersebut, Purbaya menyampaikan, pihaknya akan secara rutin mengumumkan hasil kinerja belanja K/L yang lambat dalam merealisasikan belanjanya, serta langkah-langkah yang perlu ditempuh agar optimalisasi dapat dilakukan.

Selain itu, akan ada rapat besar setidaknya satu bulan sekali, terkait bagaimana kondisi belanja di K/L tersebut, dan tentunya akan diarahkan langsung kepada Menteri yang menjabat.

“Ini belum diserap, sehingga penyerapannya dipercepat. Ke depan itu yang akselerasi penyerapan anggarannya,” ungkapnya.

Selain itu, Purbaya juga siap menerima aduan dari masyarakat terkait penyaluran dari belanja masing-masing K/L tersebut, sehingga bisa ditindaklanjuti.

Baca Juga: IHSG Anjlok Ke Bawah Level 8.000, Begini Respons BEI

Selanjutnya: Gen Z Masih Percaya Bank Konvensional, BCA Paling Diminati

Menarik Dibaca: Harga Bitcoin Anjlok ke US$ 105.000, Masih Ada Potensi Rebound?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×