Sumber: Kementerian Kesehatan RI,Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Jakarta. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin prediksi Covid-19 Omicron sudah menyebar dan mendominasi di Jakarta. Agar tidak menular ke orang lain, simak gejala Covid-19 Omicron dan cara mencegahnya.
Dilansir dari Kompas.com, Menkes Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, penambahan kasus baru Covid-19 di DKI Jakarta saat ini didominasi oleh virus SARS-Cov-2 varian Omicron. "Kemarin saya mendapat laporan dari Lab GSI, yang di luar Balitbangkes, dari 259 sampel yang diterima dari DKI, 250 Omicron. Jadi feeling saya sebagian besar di DKI sudah Omicron," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin sebagaimana dikutip dari KompasTV, Kamis (27/1/2022).
Dia juga memperkiraan, persentase Covid-19 Omicron dari total jumlah kasus baru di Indonesia saat ini mencapai 75 persen. "Feeling saya nih dari 8.000 yang positif hari ini (secara nasional), yang sekarang kira-kira 75 persen Omicron," kata Budi Gunadi .
Sejauh ini, dari catatan yang ada total kasus Covid-19 Omicron di Indonesia sebanyak 1.998 sejak penemuan kasus pertama 16 Desember lalu. Sementara itu, akumulasi jumlah kasus baru Covid-19 pada waktu yang sama sebanyak 49.626 kasus.
Baca Juga: 1.988 Positif Covid-19 Omicron di Indonesia, Ini Gejala & Saran Kemenkes
Dengan demikian, persentase total kasus Omicron terhadap akumulasi penambahan kasus Covid-19 di Indonesia sebesar 4,02 persen. Namun Budi Gunadi menjelaskan, rendahnya perbandingan antara total kasus Omicron terhadap akumulasi penambahan kasus Covid disebabkan oleh kapasitas whole genome sequencing (WGS) di Tanah Air terbatas.
WGS adalah prosedur laboratorium untuk menentukan urutan basa dalam genom suatu organisme dalam satu proses. WGS diperlukan untuk mengetahui jenis varian virus SARS-Cov-2. Ia membeberkan, total laboratorium WGS di Indonesia hanya 12 unit, sementara untuk test swab PCR, ada 1.000 laboratorium.
"Genome sequencing kemampuannya juga 2.000 tes sebulan, sementara PCR bisa 300.000 sampai 400.000, harga genome sequencing Rp 6 juta, genome sequencing Rp 7 juta. Kita enggak punya kapasitas tes genome yang cukup untuk deteksi variannya," ujar Menkes Budi Gunadi Sadikin.
Budi menjelaskan, puncak dari penularan Covid-19 Omicron di Indonesia bakal terjadi di akhir Februari hingga awal Maret. Namun demikian, ia tak mengungkapkan proyeksi angka kasus tersebut.
"Kalau kita lihat pengalaman negara-negara yang sudah terkena Omicron kemudian sudah menyentuh peak dan turun, seperti Afrika Selatan, Inggris, Amerika Serikat, kisaran sejak kenaikan sampai puncak itu 35-65 jari. Jadi kalau Indonesia pertama kali kena pertengahan Desember, akhir Februari sampai awal Maret puncaknya," kata Budi.
Merujuk pemberitaan Kompas.com, Pakar Penyakit Menular di Amerika Serikat Dr Anthony Fauci, semua orang berpotensi tertular Covid-19 Omicron. "Omicron, dengan tingkat penyebarannya yang luar biasa dan belum pernah terjadi sebelumnya, pada akhirnya akan ditemukan (menginfeksi) hampir semua orang," ujar Fauci dilansir dari Eat This, Selasa (18/1/2022).
Dia menambahkan, orang yang sudah divaksinasi atau mendapatkan booster pun berpotensi untuk terinfeksi Covid-19 varian Omicron. Namun, sebagian besar pasien Covid-19 Omicron tidak bergejala atau pun hanya bergejala ringan, sehingga tidak banyak kasus yang dirawat di rumah sakit dan meninggal.
Baca Juga: Pasien Covid-19 Omicron Boleh Isolasi Mandiri di Rumah, Ini Aturan & Syaratnya
Di sisi lain, para ahli telah menyimpulkan beberapa gejala dan ciri-ciri Covid-19 Omicron yang dapat mengindikasikan Anda sudah terinfeksi virus ini.
Gejala / ciri-ciri Covid-19 Omicron
1. Demam
Gejala Covid-19 Omicron yang banyak dialami pasien adalah demam. Dokter di School of Medicine University of Zagreb, Dr Kristina Hendija memaparkan gejala utama Omicron yang sering dikeluhkan pasien adalah demam.
Beberapa pasien juga merasakan sensasi kedinginan disertai demam yang berlangsung selama satu atau dua hari. “Mayoritas pasien menyatakan mengalami demam meskipun klaimnya cenderung subjektif,” kata Hendija.
2. Batuk
Gejala Covid-19 Omicron selanjutnya menurut Dr Hendija adalah batuk. Sebab, sama seperti virus corona awal varian Omicron tetap memengaruhi sistem saluran pernapasan. "Pasien juga sering mengeluh bahwa mereka merasa ingin mengeluarkan dahak tetapi tidak mampu melakukannya meskipun batuk berulang kali," terangnya.
3. Merasa kelelahan dan lemas
Gejala lain Covid-19 Omicron yang terlihat adalah merasa kelelahan dan lemas. Banyak pasien Omicron juga mengaku mudah kelelahan dan lemas setiap hari setelah terinfeksi Covid-19. Gejala ini, dikatakan Hendija lebih cepat mereda dibandingkan dengan infeksi dari varian Delta.
Senada dengannya, Direktur di Institute for Autoimmune and Rheumatic Disease di Saint Joseph Health, dr Robert G Lahita menyebutkan, bahwa sakit tenggorokan, sesak napas, batuk, penyumbatan saluran pernapasan, demam, hingga sesak napas bisa menjadi gejala varian Covid-19 Omicron.
Cara mencegah Covid-19 Omicron
1. Mendapatkan vaksinasi Covid-19
Cara pertama mencegah Covid-19 Omicron adalah mendapatkan suntikan vaksin. Dokter Lahita menegaskan, vaksinasi Covid-19 saat ini mampu untuk mencegah keparahan penyakit akibat infeksi Covid-19 varian apapun. “Omicron masih menulari orang meski sudah divaksin. Omicron adalah varian yang banyak mutasinya. Divaksin bukan berarti tidak akan tertular. Tujuannya agar tidak masuk rumah sakit. dan menjaga Anda dari kematian jika Anda terkena virus," ujarnya.
2. Menerapkan protokol kesehatan
Cara kedua mencegah Covid-19 Omicron adalah menerapkan protokol kesehatan. Di samping vaksinasi, Hendija menjelaskan cara mencegah Omicron adalah dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan seperti mencuci tangan, menggunakan masker, dan menjaga jarak di tempat umum.
"Covid adalah proses infeksi, dan sistem kekebalan tubuh kita yang melawan virus. Memiliki sistem kekebalan yang lebih kuat dengan mempertahankan gaya hidup sehat adalah cara untuk melindungi diri sendiri dan mengurangi risiko tertular penyakit parah," pungkasnya.
Demikian perkembangan kasus Covid-19 Omicron di Indonesia beserta gejala dan cara mencegahnya. Mari patuhi protokol kesehatan untuk mencegah Covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News