Reporter: Emma Ratna Fury | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Kementerian Perdagangan optimistis pasokan sapi untuk Hari Raya Idul Adha akan terpenuhi. Para peternak akan menjual sapinya menjelang dan di hari H Idul Adha lantaran harga jualnya bisa meningkat dibandingkan hari biasa.
"Pada saat Idul Adha, konsumen di Indonesia menganggap daging sapi istimewa. Yang dicari sapi jantan dan dari lokal," kata Bayu Krisnamurthi Wakil Menteri Perdagangan, di kantornya, Jumat (27/9).
Menurut Bayu, menjelang Hari Raya Idul Adha, harga sapi relatif mahal. Hal ini lantaran Idul Adha sudah menjadi tradisi tahunan bagi masyarakat muslim di Indonesia yang ingin berkurban.
“Kenaikan harga sapi di saat Idul Adha bukan arena adanya spekulasi dari pedagang. Tetapi karena ada momentum untuk berkurban,” imbuh Bayu.
Bayu memberi contoh. Pada hari biasa, harga sapi berkisar Rp 15 juta per ekor. Namun, menjelang Idul Adha, harganya bisa melejit mencapai Rp 20 juta-Rp 25 juta per ekor.
Meski demikian, lanjut Bayu, pada saat Idul Adha harga daging sapi di pasaran justru akan sedikit menurun. Ini karena, banyak masyarakat yang mendapat ‘jatah’ daging kurban.
Dia mengingatkan, di hari raya yang juga kerap disebut Lebaran Haji ini, permintaan sapi kurban lebih banyak yang berjenis kelamin jantan.
Karena itu, masyarakat harus mencermati, perbedaan sapi jantan dan betina. Sebab, menjelang Idul Adha, harga sapi jantan dan betina sama-sama mengalami kenaikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News