Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Kementerian Perdagangan berencana melakukan impor daging sapi lagi. Hal ini untuk mengantisipasi harga yang melonjak menjelang hari raya Idul Adha pertengahan Oktober nanti.
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan, rencana impor daging sapi ini masih menunggu rekomendasi teknis dari Kementerian Pertanian. "Kami berharap bisa dikeluarkan izinnya. Ini untuk antisipasi Idul Adha biar harga tidak naik lagi," kata Gita saat ditemui selepas rakor bulanan Bank Indonesia di Gedung BI Jakarta, Selasa (24/9).
Saat ini, harga daging sapi di pasar memang belum stabil. Khusus di Bandung, harga daging sapi masih sekitar Rp 80.000-85.000 per kg. Untuk di Jabodetabek harga daging masih sekitar Rp 85.000 per kg, dan di tempat lain masih ada yang mencapai Rp 90.000 per kg.
Pemerintah berharap impor daging sapi bisa menurunkan harga daging sapi menjadi Rp 75.000 per kg hingga akhir Oktober 2013. "Makanya itu bisa terjadi bila kita tidak bisa meningkatkan pasokan lewat impor. Sebab pasokan lokal memang terbatas. Silakan tanya Kementerian Pertanian untuk rekomendasi teknis secepatnya. Pokoknya secepat mungkin," jelasnya.
Di tempat yang sama, Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriyawan mengatakan, pihaknya akan memberikan rekomendasi teknis dalam 1-2 hari ke depan. Saat ini pihaknya masih menghitung apakah masih perlu untuk impor daging sapi lagi atau tidak. "Soal rekomendasi teknis, kita akan keluarkan dalam 1-2 hari. Cuma nanti daging sapinya baru datang 40 hari kemudian," kata Rusman.
Setelah memberikan rekomendasi, Kementerian Pertanian akan memberikan Surat Persetujuan Impor (SPI). Surat ini yang menjadi dasar bagi importir untuk segera melakukan impor daging sapi. Soal jumlah impornya, Rusman menjelaskan bahwa impor daging sapi ini merupakan bagian dari impor 25.000 ton yang sudah dilakukan beberapa waktu lalu.
"Yang dulu kan baru 5.000 ton, itu setara dengan 25.000 ekor sapi siap potong. Tapi kita harus cek dulu ya. Soal SPI ini memang kita keluarkan, cuma masalahnya ini rekomendasi perlu dikeluarkan lagi atau tidak untuk suatu komitmen yang sudah disepakati sebelumnya. Ini kan komitmen sebelum Lebaran," jelasnya. (Kompas.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News