Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN), yang dibangun melalui kerjasama antara Indonesia dan Tiongkok. Proyek pembangunan ini pun turut menggunakan teknologi tinggi.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, meminta agar kerjasama proyek berteknologi tinggi ini diikuti dengan transfer knowledge antara kedua belah pihak. Dengan begitu, para pekerja di Indonesia bisa menambah pengetahuan tentang teknologi tersebut dan begitupun sebaliknya.
"Proses transfer knowledge ini menjadi suatu keharusan dan dijalankan secara simultan,” kata Budi dalam keterangan tertulis, Minggu (11/4).
Lebih lanjut, Budi juga menyebut bahwa proyek pembangunan yang menggunakan teknologi tinggi ini menjadi sebuah lompatan yang baik bagi Indonesia.
Baca Juga: Pengerjaan trase kereta cepat Jakarta-Bandung ditargetkan rampung akhir tahun 2021
"Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini adalah suatu lompatan tertentu bagi Indonesia dalam segi teknologi pembangunan. Dari yang tadinya belum bisa, sekarang menjadi bisa. Lompatan ini hendaknya kita maknai secara baik," ujarnya.
Adapun, Budi menyambut baik dibukanya kantor pusat China Railway Engineering Crop (CREC) di Indonesia. Budi berharap hal dapat memperkuat hubungan kerjasama dalam mengembangkan infrastruktur perkeretaapian.
Tak hanya itu, dia juga berharap pembukaan kantor pusar CREC ini dapat meningkatkan investasi dan membuka lapangan pekerjaan yang lebih banyak di Indonesia.
Sementara itu, Chief Representative of China Railway Engineering Group Corporation (CREC) Zhang Wei mengatakan, pihaknya berkomitmen dalam menyelesaikan proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung dan membuka lapangan pekerjaan yang lebih banyak lagi sebagai simbol persahabatan antara Indonesia dan Tiongkok.
"Kami memiliki komitmen kuat untuk segera merampungkan kerja cepat dan meningkatkan kualitas di Indonesia serta menciptakan lebih banyak lagi lapangan pekerjaan sebagai simbol persahabatan Indonesia dan Tiongkok. Proyek ini salah satu yang kami sangat perhatikan," ucap Zhang Wei.
Selanjutnya: KAI rombak jadwal kereta mulai 10 Februari, apa yang berubah?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News