Reporter: Siti Masitoh | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) kembali melemah pada Agustus 2025.
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), IKK tercatat sebesar 117,2, turun dari posisi bulan sebelumnya yang mencapai 118,1.
Tim Ekonom PPM Bank Rakyat Indonesia (BRI) menilai, pelemahan ini terutama dirasakan oleh kelompok menengah-bawah, yang menunjukkan penurunan signifikan baik pada indeks keyakinan maupun penghasilan.
Baca Juga: Keyakinan Konsumen Turun Agustus 2025, Kelas Menengah-Bawah Paling Tertekan
Gap optimisme antara kelas atas dan kelas bawah kian melebar, menandakan ketidakmerataan daya beli yang berpotensi menahan kontribusi konsumsi agregat.
Adapun indeks penghasilan konsumen pada Agustus 2025 menunjukkan pelemahan di sebagian besar kelompok.
Penurunan paling tajam terjadi pada rumah tangga dengan pengeluaran Rp 1 juta–Rp 2 juta, yang anjlok 5,7 poin ke level 99,8, masuk ke zona pesimisme.
Sementara itu, kelompok dengan pengeluaran Rp 2,1 juta–Rp 3 juta turun 1,5 poin menjadi 108,0.
“Kondisi ini mencerminkan tekanan nyata pada daya beli rumah tangga berpendapatan rendah, yang semakin rentan terhadap kenaikan harga kebutuhan pokok dan perlambatan kesempatan kerja,” tulis BRI dalam laporan BRI Regular Economic Report, Rabu (10/9/2025).
Pada segmen menengah, tren terlihat bervariasi. Kelompok dengan pengeluaran Rp 3,1 juta–Rp 4 juta justru mengalami perbaikan, naik 3,5 poin ke 118,2.
Namun, rumah tangga dengan pengeluaran Rp 4,1 juta–Rp 5 juta melemah 2,7 poin ke 115,9.
Perbedaan arah ini mencerminkan ketidakmerataan persepsi penghasilan antar kelompok. Sebagian rumah tangga mulai merasakan perbaikan pendapatan, sementara lainnya justru kehilangan keyakinan terhadap kondisi finansial.
Baca Juga: Indeks Keyakinan Ekonomi Turun, Konsumen Pesimistis Ketersediaan Lapangan Kerja
Adapun kelompok berpendapatan tinggi, dengan pengeluaran di atas Rp 5 juta, masih menunjukkan ketahanan. Indeks keyakinan naik 1,8 poin menjadi 128,8, menandakan konsumsi kelas atas relatif lebih stabil.
Meski demikian, Tim Ekonom PPM BRI menekankan bahwa tren jangka panjang memperlihatkan gap antara kelas atas dan menengah-bawah terus melebar sejak pandemi.
Kondisi ini berisiko menekan laju konsumsi nasional, mengingat porsi terbesar konsumsi rumah tangga masih ditopang oleh kelas menengah-bawah, yang justru semakin pesimis terhadap penghasilannya.
Selanjutnya: Mengupas Dua Sisi Insentif Mobil Listrik Impor dari China
Menarik Dibaca: Promo Hypermart Dua Mingguan 11-24 September 2025, Sosis El Primo Diskon 15%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News