kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Meneropong potensi wisata di selatan Pulau Andalas


Minggu, 20 Oktober 2013 / 09:52 WIB
Meneropong potensi wisata di selatan Pulau Andalas
ILUSTRASI. Biji adas.


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

LAMPUNG. Lampung memiliki sajian budaya dan alam yang dibutuhkan industri pariwisata. Wisata pantai merupakan andalan Lampung dengan menawarkan atraksi olahraga air.

"Yang kita sajikan kepada masyarakat pariwisata yaitu budaya dan alam. Lampung punya semuanya, pantainya sangat indah. BagiĀ  penggemar olahraga terutama surfing, diving bahkan tak perlu jauh-jauh. Juga untuk menonton lumba-lumba ada di sekitar Lampung ini," ungkap Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar dalam sambutan pembukaan Festival Krakatau di Lampung, Sabtu (19/10).

Selain alam dan budaya, menurut Sapta, Lampung juga menyimpan potensi lain yakni melalui flora dan fauna. "Di Lampung ini paling tidak ada tiga yang jadi ikonik di samping gajah, ada tapir ada badak yang sekaligus jadi ikon dunia," katanya.

Hal itu pun, lanjut Sapta, menjadi daya tarik lain untuk mendatangkan orang berwisata. Sementara dalam dunia fashion, Lampung memiliki kain tapis. Kain yang menjadi ciri khas masyarakat Lampung tersebut diharapkan bisa semakin ternama di mata internasional.

"Kita punya potensi untuk dunia fesyen. Tapis kita semakin dikenal. Kita harapkan tapis menjadi sebagian fashion design untuk dunia nasional dan internasional," kata Sapta.

Setelah flora, fauna dan fesyen, tak ketinggalan Lampung juga memiliki daya tarik di bidang kuliner. Wingko pisang merupakan produksi kreatif masyarakat Lampung yang bisa menjadi buah tangan setelah berkunjung ke Lampung.

"Kalau di Semarang kita punya wingko babat, di Lampung kita punya wingko pisang. Ini adalah salah satu produk kreatif. Jangan lupa pariwisata dan ekonomi kreatif itu bagian yang sangat penting," tambah Sapta. (Fitri Prawitasari/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×