Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Anna Suci Perwitasari
JAKARTA. Pemerintah mulai fokus memperkecil defisit pada transaksi berjalan, neraca perdagangan, neraca pembayaran, dan keseimbangan primer anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa bilang, ada empat hal yang perlu pemerintah jaga untuk mempersempit ruang defisit itu.
Pertama, menjaga momentum pertumbuhan ekonomi. Kedua, menjaga peningkatan lapangan kerja. Ketiga, menjaga pasokan barang. Keempat, menjaga program-program proteksi sosial terus berjalan.
Dalam menjaga pertumbuhan ekonomi, konsumsi domestik tetap menjadi penggerak utama, baru kemudian investasi. Untuk itu, pemerintah akan mempermudah izin usaha. "Dunia sedang mengalami kesulitan, tapi investasi di Indonesia akan tetap menjadi andalan," kata Hatta, Selasa (13/8).
Sementara, untuk menggenjot ekspor, pemerintah akan mencari pasar baru setelah ekonomi China yang selama ini menjadi pasar ekspor terbesar kita melambat.
Cuma, Hatta berharap, penerapan mekanisme pencatatan ekspor dengan metode cost, insurance, and freight (CIF) yang berlaku mulai 1 Agustus 2013 lalu mampu meningkatkan nilai ekspor Indonesia.
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menegaskan, persoalan defisit ini perlu mendapatkan perhatian lebih dan diwaspadai pemerintah. Impor bahan bakar minyak (BBM) yang masih tinggi menyebabkan defisit terus melebar.
Menteri Keuangan Chatib Basri bilang, dampak kenaikan harga BBM bersubsidi terhadap impor BBM belum terasa. Penurunan impor BBM baru terasa sekitar dua bulan setelah kenaikan harga BBM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News