kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mendikbud Ristek Nadiem Makarim Sebut Kurikulum Merdeka Mulai Diterapkan pada 2022


Jumat, 11 Februari 2022 / 14:00 WIB
Mendikbud Ristek Nadiem Makarim Sebut Kurikulum Merdeka Mulai Diterapkan pada 2022
ILUSTRASI. Mendikbud Ristek Nadiem Makarim Sebut Kurikulum Merdeka Mulai Diterapkan pada 2022


Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -   JAKARTA. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) meluncurkan kurikulum merdeka. Kurikulum ini merupakan pengganti kurikulum prorotipe. 

Mendikbud Ristek, Nadiem Makarim mengatakan, peluncuran kurikulum merdeka ini demi kejar ketertinggalan learning loss sepanjang masa pandemi Covid-19. 

"Kurikulum merdeka ini sudah di tes di 2.500 sekolah penggerak, nama kurikulum ini dulu namanya kurikulum prototipe," kata Nadiem saat acara "Peluncuran Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar" secara daring, Jumat (11/2/2022). 

Nadiem menegaskan kurikulUm merdeka akan digencarkan semua sekolah. Meski demikian, kurikulum merdeka masih bersifat pilihan. Nadiem mengaku, kurikulum merdeka akan diterapkan di tahun ajaran baru 2022/2023. 

Baca Juga: Menteri Nadiem dukung hadirnya inovasi berbasis pengurangan risiko

Dia berharap, satuan pendidikan (sekolah) mulai dari tingkat TK sampai SMA sudah bisa menerapkan kurikulum merdeka secara bertahap. 

"Kita akan menyiapkan suatu survei angket untuk membantu satuan pendidikan menilai dirinya, saya sudah siap apa tidak untuk menerapkan (kurikulum merdeka)," jelas dia. 

Dia menyebut, sekolah yang tidak menjalankan kurikulum merdeka, maka ada dua opsi yang dipilih. 

Yaitu, tetap menggunakan kurikulum 2013 atau kurikulum darurat. "Jadi, kita mengikuti filsafat kemerdekaan ya merdeka belajar dan kita memberi sekolah tiga opsi sesuai dengan kesiapan masing-masing," tegas Nadiem. 

Bagi sekolah yang masih menerapkan kurikulum 2013, maka masih bisa dijalankan. Sedangkan bagi sekolah yang belum bisa menjalankan kurikulum 2013, maka bisa menggunakan kurikulum darurat. 

Baca Juga: Program Kampus Merdeka dorong riset dan inovasi konsep pengurangan risiko




TERBARU

[X]
×