kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,20   -15,29   -1.66%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mendag sesalkan adanya hambatan dagang dari negara ASEAN


Jumat, 29 Januari 2021 / 20:56 WIB
Mendag sesalkan adanya hambatan dagang dari negara ASEAN
ILUSTRASI. Menteri Perdagangan RI, Muhammad Lutfi.


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat terdapat 37 trade remedies atau hambatan perdagangan yang dihadapi Indonesia sepanjang pandemi Covid-19. Hambatan perdagangan tersebut berasal dari 14 negara. 

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyesalkan adanya hambatan dari negara di kawasan Asia Tenggara.

"Kita melihat banyak barang-barang Indonesia yang mendapat hambatan perdagangan di luar negeri. Yang sangat disayangkan adalah negara mitra ASEAN kita, Filipina menjadi juaranya di sini, mereka menerapkan safeguard kepada Indonesia," tutur Lutfi dalam konferensi pers Trade Outlook 2021 secara virtual, Jumat (29/1).

Selama pandemi, Filipina menginisiasi safeguard untuk beberapa produk seperti kendaraan bermotor;  aluminium zinc (GL) sheets, coils and strips; galvanized iron and aluminum zinc; galvanized iron sheets, coils and strips juga LLDPE dan HDPE.

Sementara, ada juga Malaysia yang menginisiasi anti dumping untuk PET, cold rolled stainless steel juga menerapkan safeguard untuk produk keramik lantai dan keramik dinding.

Baca Juga: Kemendag proyeksikan ekspor nonmigas bakal tumbuh 6,3% di 2021

Lalu Vietnam menginisiasi anti dumping, yakni untuk produk polyester fiber yarn serta sorbitol. Ada juga Thailand menginisiasi anti dumping pada BOPP dan safeguard untuk aluminium foil.

Selain dari negara ASEAN, hambatan perdagangan datang dari negara lain seperti dari Amerika Serikat, Kanada, Uni Eropa, Ukraina, Turki. India, Korea Selatan, Selandia Baru, Australia, Mesir dan Afrika Selatan.

Menurut Lutfi, hambatan perdagangan ini salah satunya disebabkan oleh Indonesia yang bertransformasi dari sebelumnya menjual barang mentah dan barang setengah jadi menjadi barang industri dan barang industri berteknologi tinggi. 

Ini juga akibat dari Indonesia yang membuka pasar, datangnya investasi adanya industrialisasi serta adanya perbaikan ekspor. Dia meyakini, hambatan perdagangan masih akan terus dihadapi Indonesia.

"Ini bukan kali pertama kita diganggu orang, tetapi saya bisa menjamin ini bakal terjadi banyak proses-proses demikian," ujar Lutfi.

Selanjutnya: Jika pandemi gagal dikendalikan, Malaysia siap menutup sektor ekonomi utama!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×