kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   -21.000   -1,10%
  • USD/IDR 16.625   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Mendag optimis tren pertumbuhan ekonomi di 2016


Kamis, 12 Mei 2016 / 14:53 WIB
Mendag optimis tren pertumbuhan ekonomi di 2016


Sumber: Antara | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Menteri Perdagangan Thomas Lembong menyatakan masih optimistis adanya "trend" positif tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2016, meskipun pada triwulan I tidak sesuai target.

"Jadi, meskipun triwulan I sedikit mengecewakan karena tadinya kita sudah pikir masih bisa mencapai angka 5 dan baik BI maupun Kemenkeu juga estimasinya 5,1-5,2 persen, tapi keluarnya 4,92 persen tapi saya masih melihat trendnya tetap positif," kata Thomas di Jakarta, Kamis.

Hal tersebut, ia sampaikan setelah menghadiri acara "HSBC Economic Outlook 2016" berjudul "ASEAN Economic Community: Indonesia to Punch Above Its Weight".

Ia menjelaskan bahwa memang stabilisasi ekonomi pada saat ini berjalan perlahan-lahan.

"Contoh, tahun lalu kan ekspor non-migas kita turun 14 persen dibandingkan tahun sebelumnya (2014), sekarang trendnya sudah menurun di mana penurunannya itu sekarang 4 sampai 6 persen. Jadi, sudah ada suatu perbaikan yang luar biasa dari penurunan 14 persen menjadi 4 persen," ucap Mendag.

Namun, ia menyadari pertumbuhan ekonomi belum kembali ke level yang positif, tetapi minimal trendnya sudah mulai membaik.

"Namanya juga penurunan, jadi memang ekspor kita masih turun tetapi laju kontraksinya sudah mulai melamban, artinya sudah mulai membaik begitu kira-kira," ujarnya.

Sebagai contoh, kata Mendag, sektor perdagangan ekspor apalagi yang sifatnya internasional sangat tergantung kepada kondisi global.

"Mungkin kawan-kawan (wartawan) juga lihat kan dari IMF sampai Bank Dunia semuanya mengurangi estimasi pertumbuhan global dan juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap rawannya ekonomi dunia karena kalau sampai 'global economic shock' terjadi itu bahaya tapi saya tetap optimis (pertumbuhan ekonomi Indonesia)," ucap Mendag.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I-2016 sebesar 4,92 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×