kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Mendag berharap RCEP segera selesai kendati tanpa India


Selasa, 11 Februari 2020 / 16:54 WIB
Mendag berharap RCEP segera selesai kendati tanpa India
Mendag Agus Suparmanto saat bertemu wartawan


Reporter: Abdul Basith | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - BOGOR. Menteri Perdagangan Agus Suparmanto berharap dapat menyelesaikan Kerja Sama Ekonomi Komperhensif Regional (RCEP). Agus bilang akan melakukan pertemuan terkait RCEP di Vietnam. Ia berharap RCEP akan segera ditandatangani meski tanpa adanya keikutsertaan India.

"RCEP kita bahas di Vietnam nanti mudah-mudahan tanda tangan dengan negara lain mungkin di luar India," ujar Agus usai Sidang Kabinet Paripurna di Istana Bogor, Selasa (11/2).

Baca Juga: Komite Perundingan Perdagangan akan minta klarifikasi posisi India di RCEP pada 2020

Sebelumnya India mundur dari penandatanganan kesepakatan penyelesaian RCEP. Meski begitu 15 negara lainnya yang terdiri dari negara ASEAN ditambah China, Jepang, Korea, Australia, dan Selandia Baru tetap berkomitmen untuk melanjutkan penyelesaian.

Upaya perjanjian dagang terus digenjot dalam rangka perluasan pasar. Sebelumnya Indonesia juga telah menyelesaikan ratifikasi Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Komprehensif Indonesia Australia (IA-CEPA).

Baca Juga: Kepala BKPM akan temani Jokowi bertemu para korporat kakap Korea Selatan

Perjanjian tersebut akan mulai berjalan (entry into force) pada April 2020 mendatang. Setelah entry into force Agus bilang akan membuat tindak lanjutnya selama 100 hari. "Nanti setelah keluar kita buat planning dengan Australia," terang Agus.

IA-CEPA diungkapkan Agus menjadi peluang bagi Indonesia. Pasalnya banyak tarif bea masuk yang dihilangkan dari Australia menjadi penguat daya saing bagi Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×