kontan.co.id
banner langganan top
Senin, 3 Maret 2025 | : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.490   100,00   0,60%
  • IDX 6.520   249,06   3,97%
  • KOMPAS100 949   42,15   4,65%
  • LQ45 738   34,14   4,85%
  • ISSI 202   5,55   2,82%
  • IDX30 382   17,70   4,85%
  • IDXHIDIV20 462   16,68   3,75%
  • IDX80 107   4,47   4,34%
  • IDXV30 110   2,54   2,36%
  • IDXQ30 125   5,23   4,36%
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.490   100,00   0,60%
  • IDX 6.520   249,06   3,97%
  • KOMPAS100 949   42,15   4,65%
  • LQ45 738   34,14   4,85%
  • ISSI 202   5,55   2,82%
  • IDX30 382   17,70   4,85%
  • IDXHIDIV20 462   16,68   3,75%
  • IDX80 107   4,47   4,34%
  • IDXV30 110   2,54   2,36%
  • IDXQ30 125   5,23   4,36%
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.490   100,00   0,60%
  • IDX 6.520   249,06   3,97%
  • KOMPAS100 949   42,15   4,65%
  • LQ45 738   34,14   4,85%
  • ISSI 202   5,55   2,82%
  • IDX30 382   17,70   4,85%
  • IDXHIDIV20 462   16,68   3,75%
  • IDX80 107   4,47   4,34%
  • IDXV30 110   2,54   2,36%
  • IDXQ30 125   5,23   4,36%

Menaker terima respon positif Malaysia soal iklan


Kamis, 05 Februari 2015 / 14:41 WIB
Menaker terima respon positif Malaysia soal iklan
ILUSTRASI. Manfaat daging ayam untuk kesehatan tubuh.


Sumber: TribunNews.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri mengaku telah menerima respon positif dari pihak Kementerian Tenaga Kerja Malaysia terkait iklan di Malaysia yang bertajuk 'Pecat Pembantu Indonesia'.

"Pada intinya kami minta bantuan Menaker Malaysia untuk bisa jembatani dengan otoritas terkait yang menangani masalah iklan yang dianggap merendahkan bangsa Indonesia. Mereka merespon positif dan bantu," ujar Hanif di Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Kamis (5/2).

Hanif kembali menegaskan bahwa iklan yang isinya kurang lebih merendahkan bangsa Indonesia itu bukan berasal dari pemerintah Malaysia. Namun, pihak swasta yang berdomisili di Malaysia, sengaja membuat iklan tersebut.

"Ini bukan pemerintah, tapi perusahaan. Pemerintah setempat harus memastikan. Jadi kami sudah melakukan tindakan yang positif," kata Hanif.

Soal kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo ke Malaysia, Hanif hanya mengetahui Presiden akan membahas juga perlindungan TKI. Namun dirinya tidak mengetahui apakah nanti Presiden juga akan membahas beredarnya iklan tersebut dengan pemerintah Malaysia.

"Kalau soal ini saya tidak tahu, tapi kemungkinan akan membahas mengenai perlindungan TKI," kata Hanif. (Imanuel Nicolas Manafe)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×