Sumber: KONTAN |
JAKARTA. Masih ingat wacana wajib menggunakan rupiah sebagai alat transaksi? Gagasan yang dilontarkan pemerintah ketika dolar mengamuk dua bulan lalu, sejalan dengan keinginan para pelaku usaha di bidang teknologi informasi (TI). Para pebisnis TI ternyata sudah mendamba sejak lama, jauh sebelum kontraksi mata uang terjadi.
Menurut Ketua Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo) penggunaan mata uang hijau sebagai alat transaksi produk-produk TI, sangat mempengaruhi sisi permintaan.
"Psikologis masyarakat cepat terganggu. Ketika dolar naik, mereka umumnya menahan konsumsi. Padahal harga riil produknya tidak berubah bahkan cenderung turun," kata Suhanda.
Apkomindo sendiri sudah berkomitmen untuk bertransaksi dengan memakai rupiah. “Kami akan berupaya untuk menerapkannya dari hulu sampai ke hilir. Kami sudah menunjukkan komitmen pada pelaksanaan Indocomtech lalu. Semuanya pakai rupiah,” tutur Suhanda.
Sambil menunggu kejelasan sikap pemerintah, Apkomindo juga bergerilya ke para prinsipal. "Kami mengimbau mereka untuk menggunakan mata uang lokal sebagai alat transaksi,” ujar Setyo Handoyo Singgih, Sekretaris Jenderal Apkomindo. Selama kegiatan bisnis mereka dilakukan di sini, ungkap Setyo, tidak ada alasan untuk tidak menggunakan mata uang lokal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News