kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.966.000   6.000   0,31%
  • USD/IDR 16.801   81,00   0,48%
  • IDX 6.750   27,12   0,40%
  • KOMPAS100 974   5,88   0,61%
  • LQ45 757   3,12   0,41%
  • ISSI 214   1,41   0,66%
  • IDX30 393   1,30   0,33%
  • IDXHIDIV20 470   -0,73   -0,16%
  • IDX80 110   0,63   0,58%
  • IDXV30 115   -0,29   -0,25%
  • IDXQ30 128   0,01   0,01%

Menagih Janji Rupiah


Jumat, 26 Desember 2008 / 16:06 WIB


Sumber: KONTAN |

JAKARTA. Masih ingat wacana wajib menggunakan rupiah sebagai alat transaksi? Gagasan yang dilontarkan pemerintah ketika dolar mengamuk dua bulan lalu, sejalan dengan keinginan para pelaku usaha di bidang teknologi informasi (TI). Para pebisnis TI ternyata sudah mendamba sejak lama, jauh sebelum kontraksi mata uang terjadi.

Menurut Ketua Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo) penggunaan mata uang hijau sebagai alat transaksi produk-produk TI, sangat mempengaruhi sisi permintaan.

"Psikologis masyarakat cepat terganggu. Ketika dolar naik, mereka umumnya menahan konsumsi. Padahal harga riil produknya tidak berubah bahkan cenderung turun," kata Suhanda.

Apkomindo sendiri sudah berkomitmen untuk bertransaksi dengan memakai rupiah. “Kami akan berupaya untuk menerapkannya dari hulu sampai ke hilir. Kami sudah menunjukkan komitmen pada pelaksanaan Indocomtech lalu. Semuanya pakai rupiah,” tutur Suhanda.

Sambil menunggu kejelasan sikap pemerintah, Apkomindo juga bergerilya ke para prinsipal. "Kami mengimbau mereka untuk menggunakan mata uang lokal sebagai alat transaksi,” ujar Setyo Handoyo Singgih, Sekretaris Jenderal Apkomindo. Selama kegiatan bisnis mereka dilakukan di sini, ungkap Setyo, tidak ada alasan untuk tidak menggunakan mata uang lokal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×