kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   19.000   1,25%
  • USD/IDR 16.195   5,00   0,03%
  • IDX 7.164   1,22   0,02%
  • KOMPAS100 1.070   0,97   0,09%
  • LQ45 838   0,57   0,07%
  • ISSI 216   -0,45   -0,21%
  • IDX30 430   0,42   0,10%
  • IDXHIDIV20 516   -1,25   -0,24%
  • IDX80 122   0,37   0,31%
  • IDXV30 126   -0,52   -0,42%
  • IDXQ30 143   -0,58   -0,40%

Menagih Janji Rupiah


Jumat, 26 Desember 2008 / 16:06 WIB


Sumber: KONTAN |

JAKARTA. Masih ingat wacana wajib menggunakan rupiah sebagai alat transaksi? Gagasan yang dilontarkan pemerintah ketika dolar mengamuk dua bulan lalu, sejalan dengan keinginan para pelaku usaha di bidang teknologi informasi (TI). Para pebisnis TI ternyata sudah mendamba sejak lama, jauh sebelum kontraksi mata uang terjadi.

Menurut Ketua Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo) penggunaan mata uang hijau sebagai alat transaksi produk-produk TI, sangat mempengaruhi sisi permintaan.

"Psikologis masyarakat cepat terganggu. Ketika dolar naik, mereka umumnya menahan konsumsi. Padahal harga riil produknya tidak berubah bahkan cenderung turun," kata Suhanda.

Apkomindo sendiri sudah berkomitmen untuk bertransaksi dengan memakai rupiah. “Kami akan berupaya untuk menerapkannya dari hulu sampai ke hilir. Kami sudah menunjukkan komitmen pada pelaksanaan Indocomtech lalu. Semuanya pakai rupiah,” tutur Suhanda.

Sambil menunggu kejelasan sikap pemerintah, Apkomindo juga bergerilya ke para prinsipal. "Kami mengimbau mereka untuk menggunakan mata uang lokal sebagai alat transaksi,” ujar Setyo Handoyo Singgih, Sekretaris Jenderal Apkomindo. Selama kegiatan bisnis mereka dilakukan di sini, ungkap Setyo, tidak ada alasan untuk tidak menggunakan mata uang lokal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×