kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Masyarakat masih merasa kehidupan ekonomi timpang


Selasa, 23 Mei 2017 / 21:14 WIB
Masyarakat masih merasa kehidupan ekonomi timpang


Reporter: Agus Triyono | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Masyarakat masih merasa kehidupan ekonomi di Indonesia masih penuh ketimpangan. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh International NGO Forum on Indonesian Development (INFID) terhadap 2010 responden di 34 provinsi pada periode Juli- September 2016, didapat bahwa masyarakat masih merasa kehidupan ekonomi di Indonesia banyak timpang.

Rasa timpang utamanya dirasakan masyarakat dalam mendapatkan pekerjaan, penghasilan layak dan harga benda yang dimiliki.

Bagus Takwin, Koordinator Tim Peneliti INFID mengatakan, untuk ketimpangan penghasilan saja misalnya, dari jumlah responden yang di survey, 44% warga Indonesia Timur yang di survey menyatakan penghasilannya timpang dan kurang layak jika dibandingkan dengan masyarakat yang tinggal di barat Indonesia.

Ketimpangan tersebut antara lain dirasakan di Sulawesi, NTT, NTB, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat."Secara keseluruhan, indeks ketimpangan sosial di tahun 2016 memang menurun jadi 4,4 jika dibandingkan 2015 yang mencapai 5,06%, tapi responden masih merasakan ketimpangan itu," katanya, Selasa (23/5).

Siti Khoirun Nimah, Manager Program mengatakan pemerintah perlu memberikan perhatian serius terhadap hasil survey tersebut.

Untuk ketimpangan di bidang kesempatan kerja dan penghasilan misalnya, dia usul agar pemerintah bisa mengeluarkan paket penyelamatan, seperti penciptaan lapangan kerja dengan sponsor pemerintah, kebijakan pasar kerja aktif untuk mendorong kemampuan kerja, dan memberikan insentif penciptaan lapangan kerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×