kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Masih jadi pengungkit ekonomi, Jokowi minta APBN 2021 segera dibelanjakan


Rabu, 25 November 2020 / 12:46 WIB
Masih jadi pengungkit ekonomi, Jokowi minta APBN 2021 segera dibelanjakan


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo meminta Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2021 segera dibelanjakan. Hal itu mengingat belanja pemerintah yang masih menjadi pengungkit bagi pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi virus corona (Covid-19). Pada tahun 2021 alokasi belanja dalam APBN mencapai Rp 2.750 triliun.

"Saat perekonomian masih lesu, belanja pemerintah menjadi penggerak utama roda perekonomian kita oleh karena itu apbn 2021 harus segera dibelanjakan untuk menggerakkan ekonomi kita," ujar Jokowi saat memberikan Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA) tahun 2020 di Istana Negara, Rabu (25/11).

Instruksi tersebut ditekankan oleh Jokowi kepada menteri, kepala lembaga, dan kepala daerah. Terutama bagi Kementerian yang memiliki anggaran terbesar yakni Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, serta Kementerian Pertanian.

Setelah DIPA diserahkan, Jokowi berharap agar lelang dini segera dilakukan. Sehingga kegiatan ekonomi akan berjalan mulai awal Januari 2021 mendatang.

Baca Juga: Serahkan DIPA 2021, Jokowi tekankan empat fokus ini di tengah pandemi Covid-19

Tidak hanya itu, bantuan sosial juga diminta untuk segera diberikan kepada masyarakat. Hal itu dengan harapan nantinya akan membuat konsumsi rumah tangga menjadi tumbuh pada tahun 2021.

"Bantuan sosial di awal Januari 2021 juga harus segera diberikan kepada penerima manfaat, kepada masyarakat, agar belanja masyarakat meningkat, konsumsi meningkat, sehingga menggerakkan ekonomi di lapisan bawah," terang Jokowi.

Jokowi juga mengingatkan kepada pengguna anggaran agar melalukan reformasi anggaran. Hal itu dengan memastikan program yang dilakukan menggunakan anggaran yang ada dapat efektif dan tepat sasaran.

Di tengah ketidakpastian pandemi Covid-19, fleksibilitas anggaran menjadi hal penting. Meski begitu transparansi dan akuntabilitas menjadi bagian yang tidak terpisahkan.

"Seluruh rupiah di APBN dan APBD harus betul-betul dibelanjakan untuk kepentingan rakyat," jelas Jokowi.

Sebagai informasi, pada kuartal ketiga pertumbuhan ekonomi Indonesia minus 3,49% setelah sebelumnya pada kuartal kedua juga minus 5,32%.

Selanjutnya: Kemenkeu optimistis realisasi penyaluran PMN tahun 2020 akan mencapai target

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×