Reporter: Ratih Waseso | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim menyebut dari informasi yang didapatkan bahwa, masih ada siswa dan guru belum menerima bantuan kuota data internet karena masih banyak kepala sekolah yang belum menandatangani surat pertanggungjawaban mutlak (SPTJM).
“Untuk SPTJM, cukup tanda tangan, foto, dan unggah. Kuota data internet akan langsung dikirim oleh operator asal nomor ponselnya aktif. Tidak perlu ada izin dari dinas pendidikan,” ujar Nadiem dalam siaran pers yang dilansir dari website Kementerian dan Pendidikan Kebudayaan (Kemendikbud) pada Minggu (15/11).
Nadiem menegaskan, setiap bulannya bantuan kuota data internet gratis akan disalurkan sebanyak dua kali. "Kalau kepala sekolah telah memenuhi tahapan secara benar, bantuan kuota data internet pasti disalurkan. Jika sampai terjadi demikian, saya pastikan tim saya di pusat untuk turun tangan,” tutur Nadiem.
Baca Juga: Persiapan tahun depan, ini 9 universitas terbaik di Indonesia versi THE WUR 2021
Saat ini, sudah 35 juta peserta didik, guru, mahasiswa dan dosen yang telah menerima bantuan kupta internet gratis. Pemberian kuota internet ini dibagi menjadi empat kategori.
Pertama, bantuan kuota internet untuk peserta didik jenjang PAUD sebesar 20 GB kuota internet per bulan. Kedua, peserta didik jenjang dasar dan menengah mendapatkan 35 GB kuota internet per bulan.
Ketiga, pendidik jenjang PAUD, pendidikan dasar, dan menengah mendapatkan 42 GB kuota internet per bulan. Keempat, dosen dan mahasiswa mendapatkan bantuan kuota internet sebesar 50 GB per bulan.
Guna memastikan memastikan program bantuan kuota data internet yang diluncurkan Kemendikbud sampai ke penerima manfaat di daerah 3T (Terluar, Terdepan, Tertinggal) Nadiem telah melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Rote, Nusa Tenggara Timur.
Baca Juga: Kementan gelar sertifikasi kompetensi terhadap 75 calon penyuluh pertanian
Dalam kunjungan kerjanya pada Nadiem mengunjungi beberapa sekolah, antara lain SMK Negeri 1 Rote Barat, SD Negeri Ndao, SMP Negeri 3 Lobalain, SMA Negeri 1 Lobalain, dan TK Negeri Pembina. Tak hanya sekolah, Nadiem juga mengunjungi pusat pengrajin kain tenun Rote, situs cagar budaya Masjid An Nur, situs cagar budaya Raja Rote, dan situs cagar budaya Gereja Mengelama.
Selanjutnya: Guru Besar UPI: Jika ada pasal UU Cipta Kerja bermasalah, ajukan uji materi ke MK
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News