kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Marzuki Alie: Demokrat siap mental jika kalah


Senin, 17 Desember 2012 / 14:51 WIB
ILUSTRASI. Rekomendasi saham GGRM masih tahan karena laba bersih GGRM tertekan harga jual produk yang tidak naik. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/20/06/2019


Sumber: Tribunnews |

JAKARTA. Wakil Ketua Dewan Pembina Demokrat Marzuki Alie mengingatkan agar kadernya mempersiapkan mental bila kalah di Pemilu 2014.

"Dalam politik ada menang, ada kalah. Kalau menang, jadi Tuhan kita, Kita harus siap mental," kata Marzuki di Gedung DPR, Jakarta, Senin (17/12/2012).

Marzuki yang juga sebagai Ketua DPR menanggapi pidato Ketua Dewan Pembina Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dalam acara Silaturahmi Nasional Partai Demokrat.

SBY menyinggung bahwa kemenangan dan kekalahan merupakan suatu keniscayaan dalam permainan politik. Untuk itu, SBY mengingatkan agar siap menang dan kalah.

"Jangan mentang-mentang kalah lalu sakit jiwa, stroke terus mati. Jadi pidato SBY untuk memotivasi kita," imbuhnya.

Ia pun mencontohkan Partai Golkar yang bisa mengalami pasang surut dalam dunia perpolitikan. "Jadi kita kan pikir posisi yang paling buruk," imbuhnya.

Marzuki lalu mengutip pernyataan SBY yang meminta Demokrat untuk terus berjuang dan bekerja keras. "Yang berbuat salah mari bertobat nanti kita buat istigozah nasional," katanya.

Mengenai partai oposisi, Marzuki mengatakan hal itu merupakan alternatif terburuk di Pemilu 2014. Marzuki hanya mengingatkan agar tidak menggunakan kekuasaan untuk memenangkan pemilu. "Saya paling nggak suka," tuturnya.

Ia pun membantah bila terdapat kelompok-kelompok di Demokrat. "Kalau di elite mana ada. Saya, Anas (Urbaningrum), Andi (Mallarangeng) kan baik-baik. Kalau masalah hukum kan masalah pribadi," tuturnya.

Mengenai pidato SBY yang mengatakan dana Demokrat harus halal, menurut Marzuki hal itu untuk mengingatkan kader partai berlambang bintang Mercy itu.

"Itu oknum Demokrat yang mengambil uang untuk kepentingan pribadi. Ya hanya menekankan kepada kader agar janganlah bersikap seperti itu (dana tidak halal)," katanya.

Ferdinand Waskita / Tribunnews.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×