Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Mari Elka Pangestu melihat dampak meningkatnya ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat dan China, terutama di Era Trump 2.0.
Ia menyebut, konflik tersebut menyebabkan kekhawatiran utama bagi investor global, sebagaimana terungkap dalam survei terbaru dari Conference Board.
Mari Elka mengatakan, survei terhadap 1.700 perusahaan menunjukkan bahwa perang dagang menjadi kekhawatiran nomor satu, dengan hampir 50% responden menempatkannya di puncak prioritas.
Baca Juga: Mari Elka: Kebijakan Trump Berpotensi Hambat Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi RI
"Nomor satu adalah kekhawatiran perang dagang. Itu naik dua kali lipat daripada sebelumnya. Hampir 50%, put that as number one," ujar Mari Elka dalam acara IDN Times: Menavigasi Ekonomi Global, Strategi untuk 2025, Rabu (15/1).
Selain itu, survei juga mengungkapkan bahwa 75% perusahaan merasa perlu menyesuaikan atau merombak supply chain mereka demi menghadapi ketidakpastian geopolitik.
Dari mereka yang berfokus pada Asia Tenggara, 90% menyatakan akan mengubah supply chain untuk mengurangi komponen asal Tiongkok atau meningkatkan komponen non-Tiongkok.
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi 4,95%, DEN Rekomendasikan Tingkatkan Daya Beli Kelas Menengah
Langkah ini, menurut Mari Elka, merupakan upaya strategis untuk menghindari tarif tambahan yang diberlakukan oleh AS.
"Karena itu sebenarnya mengantisipasi kita ngak mau dikenakan tarif oleh Amerika. Jadi banyak menghindar tarif dengan membangun supply chain yang mengurangi komponen Tiongkok atau meningkatkan komponen non Tiongkoknya," kata Mari Elka.
Selanjutnya: Biaya Pembuatan SIM Baru dan Perpanjangan SIM 2025, Catat Tarifnya
Menarik Dibaca: Promo Indomaret Super Hemat s/d 22 Januari 2025, Indomie-Mi Gaga Beli 3 Lebih Murah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News