kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Maksimalkan serapan KUR, begini strategi KKP


Minggu, 17 Mei 2020 / 14:53 WIB
Maksimalkan serapan KUR, begini strategi KKP
ILUSTRASI. Penyaluran KUR Nelayan


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo  menilai, selama ini Kredit Usaha Rakyat (KUR) belum dimanfaatkan secara maksimal untuk membangun sektor kelautan dan perikanan. Pasalnya, serapan KUR baru mencapai Rp 2,5 triliun dari pagu yang disiapkan sebesar Rp 190 triliun di tahun 2020. Melihat ini, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyiapkan berbagai strategi untuk memaksimalkan serapan KUR.

Strategi pertama yang disiapkan adalah memastikan peningkatan kelayakan usaha kelautan dan perikanan. Untuk itu, Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) mengajak seluruh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dari kabupaten/kota hingga provinsi serta penyuluh perikanan di seluruh wilayah Indonesia mendukung hal ini.

Baca Juga: BRI gandeng platform online untuk salurkan KUR digital di tengah pandemi corona

"Kita bersama-sama membina pelaku usaha kelautan dan perikanan agar memiliki perencanaan keuangan usaha yang baik, memiliki tabungan, aset dan aliran uang kas yang baik," kata Dirjen PDSPKP, Nilanto Perbowo dalam keterangan tertulis Minggu, (17/5).

Strategi lainnya adalah dengan melakukan penjaringan debitur potensial dan bekerjasama dengan instansi terkait. Nilanto mengatakan, KKP akan melakukan  sosialisasi serta memfasilitasi informasi agar masyarakat lebih mengenal mekanisme dan produk perbankan, utamanya Kredit Usaha Rakyat.

Nilanto mengatakan dibutuhkan pendampingan dan strategi lain dalam mengembangkan skema keuangan digital. Keuangan digital ini diharapkan bisa meningkatkan literasi sekaligus menimbulkan ikatan antara masyarakat dengan perbankan formal, sehingga nantinya masyarakat mudah mengakses KUR.

Strategi berikutnya, KKP melakukan pengembangan klaster daya saing berbasis wilayah serta komoditas dan sarana prasarana. Sarana prasarana, pembiayaan, SDM iptek serta kelembagaan akan dilakukan mulai dari zona produksi, zona pasca panen, zona pengolahan, serta zona pemasaran.

"Jika rangkaian klaster daya saing dikembangkan secara serempak, maka indikator kinerja utama Ditjen PDSPKP dari sisi investasi, jumlah pembiayaan, indeks logistik, produksi olahan, konsumsi ikan dan ekspor akan mengalami peningkatan," kata Nilanto.

Baca Juga: Ada pandemi virus corona, kebijakan subsidi bunga menjadi angin segar bagi perbankan

Adapun, realisasi pembiayaan berbasis klaster bersama penyalur kredit program telah dilaksanakan di 10 kabupaten/kota yakni Sukabumi, Tasikmalaya, Klaten, Rembang, Bojonegoro, Bondowoso, Sambas, Pangkep, Konawe Selatan, dan Biak Numfor.

"Realisasi pembiayaan melalui klaster daya saing selama tiga bulan terakhir telah merealisasikan KUR sebesar Rp 200 juta dan pembiayaan dari dana LPMUKP sebesar Rp 1,93 miliar," kata Nilanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×