kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45922,10   12,79   1.41%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mahfud MD dan Terawan: Dunia puji Indonesia dalam mengatasi virus corona


Selasa, 04 Februari 2020 / 13:25 WIB
Mahfud MD dan Terawan: Dunia puji Indonesia dalam mengatasi virus corona
Menko Polhukam Mahfud MD didampingi Mendagri Tito Karnavian, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, dan Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal (kiri) memberikan keterangan pers usai mengadakan pertemuan di Jakarta, Selasa (4/2/2020).


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mohammad Mahfud MD mengklaim dunia internasional memuji kesigapan Pemerintah Indonesia atas langkah observasi 237 WNI yang dievakuasi dari Kota Wuhan, China.

"Dipuji oleh masyarakat internasional, karena Indonesia dinilai paling cepat akurat dan tepat di dalam menangani masalah ini (virus corona). Misalnya, jika dibandingkan secara umum dengan 38 negara lainnya yang sudah melakukan hal yang sama," ujar Mahfud di kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa (4/2/2020).

Hal senada juga diungkapkan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Menurut Menkes Terawan, media asing telah memberikan pujian atas prosedur tetap (protap) Pemerintah Indonesia yang runut dan teratur dalam mengantisipasi virus corona.

Baca Juga: Cegah penyebaran virus corona, Makau akan menunda operasi kasino selama dua pekan

Terawan mencontohkan bagaimana negara lain tak sesiap Indonesia dalam mengantisipasi virus corona. Misalmya Inggris, kata dia, di mana masyarakatnya tidak mengenakan alat pelindung diri (APD).

"Inggris saja di-bully. Kenapa? karena supirnya saja tidak pakai masker, tidak pakai APD (alat pelindung diri) membawa warga ke tempat militernya itu 200 km lebih, tidak pakai APD. Nah, ini Indonesia lengkap semua, semua memakai keamanan yang baik," kata Terawan.

Dengan begitu, lanjut dia, pemberitaan dari media asing tersebut menunjukkan Indonesia sudah sesuai standar badan kesehatan dunia, WHO. "Menurut saya itu sebuah berita yang bagus apa yang sudah dilakukan oleh Indonesia adalah hal yang sudah tepat sesuai dengan yang ditetapkan oleh WHO," kata dia.

Baca Juga: Karantina di Natuna, Kemenkes: Kalau pagi, 238 WNI dicek panasnya

Diberitakan sebelumnya, terdapat 238 orang yang tengah menjalani karantina usai dievakuasi dari Kota Wuhan, China. Adapun, mereka terdiri dari 237 WNI dan 1 WNA yang merupakan suami dari salah satu WNI.

Masyarakat Natuna menolak daerahnya dijadikan lokasi karantina. Bahkan, mereka menggelar unjuk rasa terkait lokasi karantina di wilayahnya. Terdapat enam poin tuntutan yang disampaikan demonstran.

Pertama, mereka meminta pemerintah daerah dapat menjadi penyambung lidah kepada pemerintah pusat, untuk menyampaikan apa yang menjadi tuntutan masyarakat Natuna. Kedua, masyarakat Natuna meminta agar WNI dari Wuhan untuk dipindahkan karantinya di KRI milik TNI. Kemudian, KRI tersebut ditempatkan di lepas pantai.

Baca Juga: Hong Kong mencatat kematian pertama akibat virus corona

Ketiga, masyarakat Natuna meminta agar pemerintah daerah dan pusat memberikan kompensasi berupa jeminan kesehatan seperti posko layanan darurat dan cepat.
 

Keempat, meminta pemerintah untuk mendatangkan dokter psikiater bagi masyarakat Natuna dan meminta Menteri Kesehatan berkantor di Natuna selama proses karantina dan observasi ini dilakukan di Natuna selama 14 hari.

Kelima, masyarakat natuna berharap segala bentuk kebijakan pemerintah pusat yang akan dilakukan di Natuna harus terlebih dahulu disosialisasikan ke masyarakat Natuna.

Baca Juga: Menjangkiti 23 negara, ini mitos dan fakta virus corona yang mematikan...

Keenam, masyarakat Natuna menilai, apabila pemerintah daerah tidak berhasil menjadi penyambung lidah kepada pemerintah pusat, maka masyarakat Natuna akan menyampaikan mosi tidak percaya terhadap pemerintah daerah.

Sementara itu, Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal mengatakan, jarak lokasi karantina warga yang baru pulang dari Wuhan dengan permukiman masyarakat hanya 2 kilometer. Meski begitu, Hamid Rizal menilai jarak tersebut masih aman untuk warga Natuna.

Baca Juga: Jepang karantina 3.700 penumpang dan awak kapal pesiar di Pelabuhan Yokohama

"Lebih kurang (jaraknya) 2 kilometer-lah. Jadi saya kira masih amanlah, " ujar Abdul di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Rabu (4/2/2020).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mahfud MD dan Terawan Klaim Dunia Puji Indonesia dalam Atasi Virus Corona"
Penulis : Achmad Nasrudin Yahya
Editor : Bayu Galih

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×