kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Magelang diterpa hujan debu Gunung Merapi


Minggu, 15 Juli 2012 / 22:35 WIB
Magelang diterpa hujan debu Gunung Merapi
ILUSTRASI. Booth pengembang perumahan dan properti PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) saat pameran properti REI Expo di Jakarta Convention Center, Senin (4/5/2015). KONTAN/Daniel Prabowo


Reporter: Edy Can | Editor: Edy Can

MAGELANG. Hujan abu terjadi di Kota Magelang dan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu (15/7/2012). Abu terlihat di sepanjang jalan di kawasan sekitar Gunung Merapi, hingga Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang, bahkan Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, yang berjarak lebih dari 20 kilometer dari puncak Gunung Merapi.

Andri (40), salah seorang pedagang buah di Jalan Raya Mertoyudan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, mengatakan hujan abu terasa sekitar pukul 19.30 WIB. "Turunnya hujan abu terasa sekali di mata dan pernafasan," ujarnya.

Pada kendaraan yang diparkir di tepi jalan, tebal abu yang menempel di jok sepeda motor dan di atas kap mobil berkisar setengah sentimeter. Abu juga terlihat pada pakaian pengendara sepeda motor yang lewat di jalan.

Muslim, salah seorang warga di Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, mengatakan bahwa sekitar pukul 18.02 WIB, terdengar suara gemuruh keras dari arah Gunung Merapi. Karena tidak mengetahui apa sebenarnya yang terjadi, Muslim cemas dan khawatir.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian Yogyakarta, Subandrio mengemukakan, hujan abu ini terjadi karena di Gunung Merapi terjadi pelepasan tekanan gas disertai abu vulkanik. Tekanan gas yang terjadi secara spontan dan mendadak ini mengarah ke sisi barat Merapi, sehingga dirasakan sebagai hujan abu di wilayah Kabupaten Magelang dan sebagian Kabupaten Boyolali.

Subandrio menjelaskan bahwa hal itu merupakan gejala yang tidak biasa dari Gunung Merapi. Kendatipun demikian, mengacu pada rekaman data sebelumnya hingga sekarang, dapat disimpulkan bahwa Gunung Merapi tidak mengalami peningkatan status dan masih berstatus aktif normal. (Regina Rukmorini /Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×