kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Luhut: Sesat sebut BUMN dijual untuk bayar utang


Selasa, 17 Oktober 2017 / 18:06 WIB
Luhut: Sesat sebut BUMN dijual untuk bayar utang


Sumber: Antara | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pernyataan yang menyebut pemerintah menjual BUMN untuk membayar utang negara itu adalah penyesatan informasi.

Pasalnya, kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Selasa (17/10), apa yang dilakukan pemerintah bukanlah menjual BUMN, melainkan mengerjasamakannya dengan swasta.

"Saya ingin meluruskan mengenai kerja sama pemanfaatan pelabuhan pemerintah oleh pihak swasta. Tidak ada penjualan. Yang dilakukan itu kerja sama dengan swasta sehingga swasta juga bisa berkembang. Jadi kalau dibilang kita menjual BUMN untuk bayar utang, itu penyesatan informasi," katanya.

Mantan Menko Polhukam itu menuturkan dengan melakukan kerja sama antara BUMN dan swasta di pelabuhan, akan tercipta efisiensi karena umumnya swasta menghitung rincian investasi yang dikeluarkan.

Selain itu, pihak swasta juga dapat ikut berpartisipasi dalam proyek pembangunan nasional dan mendapat keuntungan.

"Misalnya kerja sama yang sudah ada itu di Pelabuhan Sintete, Kalimantan Barat atau di Jawa Timur. Itu dapat melakukan efisiensi banyak sekali sehingga dana bisa dipakai di tempat lain," katanya.

Luhut menilai dengan melakukan efisiensi, pemerintah dapat mengalihkan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk proyek pembangunan di bagian lain Indonesia.

"Kalau kita bertumpu pada APBN saja, itu tidak akan cukup. APBN itu paling mampu 30 persen hingga 40 persen dari dana infrastruktur kita, yang kita butuh itu US$ 350 miliar hingga US$ 400 miliar," pungkasnya.

Sebelumnya, dalam sejumlah pemberitaan Luhut mengusulkan untuk melakukan penataan BUMN dengan cara menjualnya. Hal itu untuk menanggapi pernyataan atas terlalu mendominasinya kegiatan ekonomi oleh BUMN yang memiliki cucu dan cicit hingga 800 perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×