kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.932   28,00   0,18%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Luhut: Pemerintah terbuka bagi calon investor di Kaltara


Selasa, 05 Juni 2018 / 17:19 WIB
Luhut: Pemerintah terbuka bagi calon investor di Kaltara
ILUSTRASI. Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut B. Panjaitan menegaskan, investasi di Kalimantan Utara (Kaltara) terbuka bagi siapa saja.

"Sekarang ini kami (pemerintah) sangat terbuka bagi siapa saja yang ingin investasi boleh asal dengan bunga murah," ungkap Luhut saat ditemui dikantornya, Selasa (5/6).

"Jadi jangan lagi, ada yang bilang China nggak kami sangat profesional," tegasnya kembali. Luhut mengatakan, saat ini progres investasi di Kaltara sudah menunjukan kemajuan yang sangat signifikan.

Hal itu terlihat dari PT Inalum (Persero) yang telah menunjukkan minatnya untuk berinvestasi hingga milliaran dollar AS. "Ternyata Inalum punya uang, Inalum mau investasi di hidropower, smelter, dan pelabuhannya dan dia mau cari partner tapi tetap yang menjadi lead Inalum," jelas Luhut.

Adapun salah satu partner yang digandeng Inalum dalam membangun PLTA dan smelter nanti adalah perusahaan dari China. Selain dari China, Luhut juga mengatakan ada jga investor dari Amerika Serikat.

"Jadi kita saat ini sangat terbuka, kalau dibilang hubungan Indonesia dengan China ya, sangat bagus, dan kemarin Duta Besar AS dtaang ke saya ingin masuk juga iya, jadi kami profesional saja," tutur Luhut.

Dirut Inalum Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pihaknya akan bangun PLTA tapi juga smelter alumunium. "Untuk PLTA kapasitasnya mencapai 1.700 MW dan smelter berkapasitas 500.000 - 1 juta ton per tahun," katanya ditemui di kesempatan yang berbeda.

Saat ini progresnya pun masih menunggu izin dari pemerintah daerah. Budi pun menjelaskan, kedua hal tersebut nilai investaisnya mencapai US$ 7 miliar. Ia pun berharap pembangunan bisa dilakukan secepatnya, mengingat proyek itu bisa diselesaikan dalam waktu lima tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×