Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. LPEM FEB UI menilai perhatian pemerintah dan DPR seharusnya tidak hanya terfokus pada kelompok 40% terbawah melalui berbagai program sosial. Melainkan juga menyasar kelas menengah yang memiliki peran vital dalam perekonomian maupun demokrasi.
Ekonom LPEM FEB UI, Chaikal Nuryakin mengatakan bahwa kelas menengah merupakan kelompok pemilih (voters) terbesar di Indonesia sekaligus penyumbang utama pajak dan zakat.
"Kelas menengah itu adalah voters paling banyak. Dan juga, kelas menengah ini juga pembayar pajak dan zakat paling banyak," kata Chaikal dalam Podcast LPEM FEB UI, Rabu (3/9/2025).
Oleh karena itu, kelas menengah harus menjadi perhatian oleh pemerintah dan DPR.
Baca Juga: Pajak dari Super Kaya Bisa Bantu Penerimaan Negara
Chaikal mencontohkan kerentanan kelas menengah dalam situasi krisis. Ia menyebut, meski tidak tergolong miskin, kelas menengah seringkali tidak memiliki perlindungan sosial maupun akses bantuan.
Ia mencontohkan, bahkan di kampus UI, banyak mahasiswa dari kelas menengah yang ayahnya di-PHK atau menganggur tidak berhak mendapatkan beasiswa.
Ia menambahkan, alokasi anggaran negara seharusnya bisa cepat dirasakan oleh masyarakat luas, termasuk kelompok kelas menengah.
Namun, ia mengkritik kecenderungan pemerintah yang kerap mendorong banyak program prioritas, baik yang bersifat mercusuar maupun populis, secara simultan.
"Kenapa harus banyak? Padahal sudah tahu, kita mengalami keterbatasan budget," katanya.
Selanjutnya: Percakapan Bocor: Putin dan Xi Jinping Bahas Umur Manusia Bisa Capai 150 Tahun
Menarik Dibaca: Promo Alfamart Liburan Hemat 4-7 September 2025, Cokelat-Nasi Ayam Harga Spesial
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News