Reporter: Hans Henricus | Editor: Edy Can
JAKARTA. Lima kementerian bersama Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengembangkan rumput laut sebagai produk unggulan di kawasan timur Indonesia. Pengembangan ini dilakukan di 33 kabupaten di tujuh provinsi.
Diantaranya, di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Helmy Faisal Zaini menjelaskan, setiap kementerian yang terlibat akan menyusun program untuk pengembangan rumput laut sebagai komoditas unggulan.
"Jadi kami keroyok, arahkan untuk satu pintu satu atap pengembangan rumput laut," terang Helmy usai penadatanganan MoU di Istana Wakil Presiden, Kamis (24/2).
Pengembangan rumput laut ini dilakukan karena bisa menghasilkan 500 produk turunan. Diantaranya, makanan ringan, komestik, dan obat-obatan.
Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad menambahkan, pengembangan rumput laut juga melibatkan pemerintah daerah. Dia mengatakan, kawasan timur Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan rumput laut. "Mereka belum menyadari bahwa ini penting dan kebutuhan pasarnya cukup besar," kata Fadel.
Selain Kementerian PDT dan Kelautan dan Perikanan, yang turut terlibat adalah Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdaganganan dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. Nantinya, BKPM akan memfasilitasi investasi dalam pengembangan rumput laut ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News