kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Libatkan pihak swasta, Indonesia-AS sepakat susun peta jalan perdagangan


Kamis, 26 Juli 2018 / 15:13 WIB
Libatkan pihak swasta, Indonesia-AS sepakat susun peta jalan perdagangan
ILUSTRASI. Mendag Enggartiasto Lukita


Reporter: Abdul Basith | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menemui Menteri Perdagangan Amerika Serikat (AS) Wilbur Ross untuk membahas rencana pembuatan peta jalan perdagangan Indonesia-AS. Peta jalan tersebut akan meningkatkan perdagangan kedua negara.

Pembuatan peta jalan ini akan melibatkan pelaku usaha dari kedua negara. "Penyusunannya (peta jalan) harus melibatkan pihak swasta kedua negara," ujar Enggar dalam siaran pers (26/7).

Pada peta jalan tersebut, AS telah sepakat terhadap tawaran nilai perdagangan yang diajukan Indonesia. Enggar bilang Indonesia mengusulkan target perdagangan sebesar US$ 50 miliar.

Total nilai perdagangan Indonesia dengan AS mencapai US$ 25,9 miliar di tahun 2017. Dari angka tersebut Indonesia mencatatkan surplus US$ 9,67 miliar.

Angka tersebut terdiri dari ekspor Indonesia mencapai US$ 17,79 miliar. Sementara nilai impor Indonesia sebesar US$ 8,12 miliar.

Selain membahas peta jalan, Enggar juga meminta bantuan Wilbur Ross dalam menghadapi peninjauan Generalized System of Preferences (GSP). Enggar juga meminta pengecualian kenaikan tarif impor bagi produk besi baja dan aluminium.

Produk baja dan alumunium dari Indonesia diakui memiliki spesifikasi yang berbeda dengan produk AS. "Produk besi baja dan aluminium dari Indonesia bukanlah pesaing produk lokal di AS," terang Enggar.

Permintaan tersebut disambut baik oleh pihak AS. Menurut Enggar, Wilbur Ross akan memberikan pertimbangan positif jika produk Indonesia tersebut spesifik dan tidak diproduksi oleh industri dalam negeri AS.

Pertemuan tersebut membahas mengenai berbagai akses pasar Indonesia dengan AS. Selain itu Enggar juga membahas mengenai investasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×