kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lembaga Pendidikan Ma'arif NU resmi tak ikut POP tahun ini


Rabu, 05 Agustus 2020 / 15:06 WIB
Lembaga Pendidikan Ma'arif NU resmi tak ikut POP tahun ini
ILUSTRASI. Ilustrasi NU


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama (LP Ma'arif NU) memastikan tak ikut dalam Program Organisasi Penggerak (POP) pada tahun ini.

Sebelumnya LP Ma'arif NU menjadi salah satu organisasi yang lolos dalam program yang digagas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan itu. Namun, LP Ma'arif NU menyatakan mundur dari program tersebut.

"Apabila Kemendikbud memaksakan POP dilaksanakan tahun ini maka LP Ma'arif NU menyatakan tidak bergabung dalam POP Kemendikbud," ujar Ketua LP Ma'arif NU Arifin Junaidi kepada wartawan Kontan.co.id, Rabu (5/8).

Baca Juga: PGRI buka peluang gabung program POP Kemendikbud tahun depan

Sebelumnya LP Ma'arif NU mendorong evaluasi dalam POP Kemendikbud. Salah satunya adalah mematangkan konsep POP Kemendkibud tersebut.

Arifin menyatakan LP Ma'arif NU akan terus memperhatikan hasil konsep POP Kemendikbud nantinya. Hal itu menjadi salah satu pertimbangan bagi LP Ma'arif NU untuk bergabung pada tahun depan.

"LP Ma'aruf NU mempertimbangkan untuk bergabung dalam POP tahun depan setelah mempelajari dan mencermati revisi konsep POP," terang Arifin.

Tahun ini, LP Ma'arif NU akan tetap melakukan program peningkatan kapasitas kelala sekolah dan guru. Progeam tersebut akan dilakukan secara mandiri oleh LP Ma'arif NU tanpa menggunakan anggaran POP Kemendikbud.

"Karena dilaksanakan secara mandiri maka LP Ma'arif NU minta kepada Kemendikbud untuk tidak mencantumkam LP Ma'arif NU dalam daftar penerima POP tahun ini," jelas Arifin.

Selain LP Ma'arif NU, terdapat dua organisasi pendidikan besar yang juga menyatakan mundur dari POP Kemendikbud. Antara lain adalah Muhammadiyah dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Baca Juga: NU, Muhammadiyah, dan PGRI mundur, apa itu program organisasi penggerak kemendikbud?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×