kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lelang SUN sukses karena investor cenderung pilih aset yang lebih aman jelang pemilu


Rabu, 27 Februari 2019 / 13:08 WIB
Lelang SUN sukses karena investor cenderung pilih aset yang lebih aman jelang pemilu


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kecenderungan investor memilih instrumen investasi yang lebih minim risiko dari saham, membuat lelang Surat Utang Negara, Selasa (26/2) sukses meraih jumlah penawaran tinggi, khususnya di tenor pendek. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, jumlah penawaran yang masuk dalam lelang SUN mencapai Rp 93,39 triliun. 

Jumlah tersebut melonjak Rp 27, 57 triliun bila dibandingkan pada jumlah penawaran yang masuk di lelang SUN dua pekan lalu.

Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management (HPAM) Reza Fahmi mengatakan jelang pemilu maka pelaku pasar cenderung meningkatkan permintaan pada aset yang lebih minim risiko seperti obligasi.

Dalam lelang SUN beberapa pekan lalu hingga Selasa (26/2), seri SUN tenor pendek atau dibawah 10 tahun menjadi seri yang paling banyak diburu investor.

Seri FR0077 menjadi seri yang paling banyak menerima penawaran masuk sebanyak Rp 39,72 triliun. Sementara seri FR0078 memiliki jumlah penawaran masuk sebesar Rp 22,54 triliun. Adapun, seri FR0068 menerima penawaran masuk sebesar Rp 12,9 triliun.

Selanjutnya, FR0079 menerima penawaran masuk sebesar Rp 7,04 triliun. Sedangkan, seri SPN03190527 menerima penawaran masuk sebesar Rp 6,1 triliun dan seri SPN12200213 memiliki jumlah penawaran masuk sebesar Rp 5,65 triliun.

"Saat ini investor dalam negeri masih banyak wait and see jelang pemilu, sehingga cenderung menempatkan aset di instrumen yang lebih aman, yaitu dengan di tenor pendek dulu," kata Reza, Selasa (26/2).

Selain itu, menurut Reza hasil lelang SUN kemarin sukses juga karena ditopang meningkatnya harga SUN acuan jelang lelang. Harga SUN naik karena meredanya isu global trade war dan membaiknya makroekonomi Indonesia.

Namun, dari sisi penyerapan pemerintah terjadi penurunan sebesar Rp 3 triliun menjadi Rp 22 triliun. Menurut Farash, pemerintah mencoba untuk bersikap tidak terburu-buru karena potensi yield bergerak turun masih akan terjadi.

"Sepertinya pada lelang kemarin discount yang diberikan pemerintah terhadap harga SUN untuk mendongkrak yield SUN, berpengaruh terhadap menurunnya penyerapan pemerintah," kata Reza.

Di tengah pasar saham AS yang bullish, Reza mengatakan hal tersebut akan mempengaruhi capital inflow ke emerging market, sehingga prospek lelang selanjutnya masih akan ramai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×