kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ledakan pipa Pertamina di Subang tak ganggu stok


Kamis, 28 Agustus 2014 / 20:51 WIB
Ledakan pipa Pertamina di Subang tak ganggu stok
ILUSTRASI. Promo Indomaret Super Hemat Periode 15-21 Maret 2023


Reporter: Rani Nossar | Editor: Hendra Gunawan

SUBANG. PT Pertamina (Persero) mengaku akan bertanggungjawab atas korban kebakaran pipa minyak di Desa Mandalawangi, Kecamatan Sukasari, Subang.

Seperti diketahui bahwa total korban ada tujuh orang. Dimana tiga orang meninggal dan empat orang lainnya mengalami luka bakar akut.

Rumah Sakit Pamanukan Medical Center yang menangani korban mengaku tak sanggup merawat korban karena terlalu parah. Begitu dengan Bakti Husada Purwakarta. Oleh karenanya, korban akan dipindahkan ke Rumah Sakit Pusat Pertamina Jakarta.

“Kompensasi untuk meninggal akan diberi santunan, namun besarannya akan ditentukan besok. Kalau korban luka akan dibiayai sampai sembuh total,” kata Milla Suciyani, Assistant Manager External Relation Marketing Operation Region III Pertamina saat temui KONTAN di lokasi kejadian, Kamis (28/8).

Selain korban yang meninggal dan luka bakar, kejadian ini juga menyebabkan areal persawahan di sekitar kejadian rusak parah dan dipenuhi oleh solar. Akibatnya banyak hewan ternak ikut mati.

Tidak mengganggu stok

Menurut Milla kejadian ini tidak akan mengganggu pasokan. Dan Pertamina menjamin untuk 10 hari ke depan stok tetap terpenuhi. Stok BBM untuk Jakarta juga disiapkan Pertamina jalur laut sebagai alternatif.

Menurutnya pembenahan pipa bocor membutuhkan waktu 2 hari. Sebab kondisi pipa tercampur air sawah, dan tim teknik akan memisahkan air secepatnya.

"Sedang di estimasi dan di hitung solar yang hilang. Tapi itu tidak cepat, karena fokus kami mengurus korban dulu, " ujarnya.

Kebakaran yang diawali aksi pencurian ini, menurut Milla bukan hanya karena isu kelangkaan BBM saja, namun pernah juga terjadi sebelumnya. "Pencurian bisa kapan saja terjadi. Ke depan pengawasan akan lebih sering dan rutin,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×