kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertamina sudah padamkan kebakaran pipa di Subang


Kamis, 28 Agustus 2014 / 14:15 WIB
Pertamina sudah padamkan kebakaran pipa di Subang
ILUSTRASI. Pekerja menyusun bantalan rel (slab track) menggunakan alat berat gantry crane di Pabrik Slab Track PT WIKA Beton, Karawang, Jawa Barat,


Reporter: Pratama Guitarra, Rani Nossar | Editor: Yudho Winarto

SUBANG. PT Pertamina (Persero) mengungkapkan terjadinya kebakaran pipa pengangkut solar di jalur trunk line Mandalawangi, Kecamatan Sukasari, Subang dengan dugaan sementara akibat adanya kebocoran pada pipa yang diindikasikan terjadi upaya illegal tapping.

Assistant Manager External Relation Marketing Operation Region 3 Pertamina Milla Suciyani mengatakan kebakaran terjadi pada pukul 05.30 WIB, dan menurut warga sekitar yang KONTAN temui, api berkobar hingga tinggi 10 meter. Api akhirnya berhasil dipadamkan pada pukul 08.55 WIB.

Milla bilang berdasarkan hasil pemantauan sementara ditemukan bekas galian tanah di bawah pipa dan peralatan untuk tapping yang tertinggal di lokasi kejadian. “Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, ditemukan bekas galian tanah tepat di bawah pipa yang bocor dan juga peralatan untuk melubangi pipa (tapping), " kata dia.

Dengan temuan tersebut, diduga adanya upaya pihak yang tidak bertanggungjawab dan berusaha untuk melakukan pencurian  BBM jenis solar yang sedang dialirkan pada jalur tersebut. Maklum saja sejak sepekan ini terjadi kelangkaan BBM hampir di seluruh wilayah Indonesia menyusul langkah Pertamina mengurangi pengiriman BBM ke SPBU.

Saat KONTAN menyambagi lokasi kejadian, Pertamina masih menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut oleh kepolisian. Suasana di tempat kejadian perkara (TKP) berada persis di pinggir jalan Pantai Utara Jawa (Pantura). Alhasil menyebabkan kemacetan bagi kendaraan.

Tak hanya itu, kebocoran pipa mengakibatkan solar menggenangi area persawahan. Sejauh ini, pihak Pertamina tengah berusah menyedot solar yang tergenang tersebut. Kejadian menyedot perhatian masyarakat sekitar untuk menyasikannya.

Musibah ini mengakibatkan tiga orang tewas, mereka adalah Samsudin dan kedua anaknya. Korban tewas dikarenakan rumah mereka berada persis di sebelah pipa meledak. Diduga saat kejadian, mereka sedang tidur sebab kebakaran terjadi masih sangat pagi.

Saat ini, Pertamina fokus menangani korban dan juga melakukan pendataan terhadap dampak yang dialami masyarakat akibat peristiwa ini. Milla juga bilang, Pertamina mengupayakan perbaikan dengan segera sehingga dapat beroperasi kembali untuk menyalurkan BBM jenis solar dari kilang Balongan ke Jakarta. Perbaikan tersebut diperkirakan memakan waktu maksimal 2 hari.

Sayang sekali, Milla enggan menyebutkan nilai kerugian yang dialami Pertamina. "Kami belum bisa memastikan, saat ini kami sedang kalkulasi. Yang jelas Pertamina akan menanggung semua biaya pengobatan dan kerugian yang dialami korban, " kata dia.

Mengenai pasokan BBM solar, Milla bilang tidak ada gangguan pengiriman untuk wilayah DKI Jakarta dan semua dipastikan aman karena jalur pipa ke-2 bisa dioptimalkan untuk menyalurkan solar ke Jakarta. 

Pipa yang terbakar adalah pipa di jalur ke-1 jadi pasokan solar ke Jakarta aman. Pertamina juga menyiapkan langkah alternatif, di antaranya pengangkutan solar dengan menggunakan tanker untuk memasok solar dari kilang Balongan menuju terminal BBM Plumpang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×