kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lebih akurat, Jokowi ingin pemeriksaan covid-19 dengan PCR diperluas jangkauannya


Senin, 13 April 2020 / 11:58 WIB
Lebih akurat, Jokowi ingin pemeriksaan covid-19 dengan PCR diperluas jangkauannya
ILUSTRASI. Seorang dokter menunjukkan alat tes swab virus Corona berupa Polymerase Chain Reaction diagnostic kit (PCR) di Laboratorium Rumah Sakit Pertamina Jaya, Cempaka Putih, Jakarta, Senin (6/4/2020). Alat tersebut nantinya dapat melakukan tes virus corona hingg


Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin menambah kecepatan dalam pemeriksaan virus corona (Covid-19). Tidak lagi dengan alat pemeriksa cepat atau rapid test.

Namun dengan pemeriksaan melalui alat polymerase chain reaction (PCR) dengan kepastian hasil yang tinggi.

"Saya ingin tes PCR ini betul-betul bisa diperluas jangkauannya dan mengurangi tumpukan pemeriksaan sampel terutama di daerah epicentrum," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas di Istana Merdeka, Senin (13/4).

Saat ini laboratorium pemeriksaan memang telah bertambah. Total laboratorium pemeriksaan PCR Covid-19 saat ini sebanyak 28 laboratorium dari 78 yang dipersiapkan.

Baca Juga: Jokowi minta bansos disalurkan pekan ini agar tak dianggap omong kosong

Tambahan tersebut juga menambah jumlah spesimen yang diperiksa. Jokowi bilang saat ini jumlah spesimen yang diperiksa sebanyak 26.500 spesimen.

Meski begitu jumlah tersebut masih dinilai terlalu rendah dibandingkan dengan negara lain. Jokowi juga mendatangkan mesin pemeriksaan PCR sebanyak 18 buah.

"Sehari satu alat bisa 500 PCR berarti kalau 18 berarti per hari bisa mengetes 9.000 PCR per harinya," terang Jokowi.

Beberapa alat telah dipersiapkan saat ini di sejumlah daerah. Diharapkan dalam pekan ini minimal 3 alat bisa digunakan untuk pemeriksaan.

Asal tahu saja, tambahan pemeriksaan bisa disertai dengan lonjakan kasus positif. Juru Bicara Pemerintah untuk penanggulangan Covid-19 Achmad Yurianto menyampaikan penambahan kasus positif Covid-19 mencapai lebih dari 300 kasus setelah sebelumnya hanya sekitar 100 kasus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×