Reporter: Vendi Yhulia Susanto | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyebutkan, layanan telepon di Papua akan pulih dalam tiga hari ke depan.
"Saat ini masih agak terganggu," kata Plt Kepala Biro Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Ferdinandus Setu, Jumat (30/8).
Ferdinan bilang, saat ini layanan internet masih diblokir karena banyaknya penyebaran hoaks. Kominfo mencatat hingga saat ini terdapat 300.000 uniform resource locator (URL) penyebar konten hoaks. Pemblokiran itu dilakukan sejak 21 Agustus lalu.
Kominfo sampai saat ini terus berkoordinasi dengan Kementerian Koordinator Politik Hukum dan HAM, TNI dan Polri terkait keputusan pemblokiran internet.
Baca Juga: Menkum HAM: Pemerintah bekerja keras untuk mencari solusi di Papua
Lebih lanjut, Kominfo berharap masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan adanya konten-konten hoaks. Tidak hanya itu saja, masyarakat diminta untuk tidak memposting hal-hal yang dapat memperkeruh situasi di Papua. "Kita hanya menginginkan persatuan," ujar Ferdinan.
Vice President Corporate Communication Telkom Arif Prabowo mengatakan, hingga saat ini, sejumlah layanan TelkomGroup di lokasi terdampak sudah dapat beroperasi. Layanan Telkomsel sudah beroperasi sekitar 70% di wilayah Jayapura, bahkan layanan voice dan SMS di Sentani dan Abepura sudah beroperasi normal.
Demikian halnya dengan layanan Telkom yang sudah beroperasi 80% di wilayah Jayapura. Beberapa lokasi dimana infrastruktur dan layanan TelkomGroup mengalami dampak dari peristiwa, saat ini masih dilakukan pemulihan. Sementara kantor pelayanan pelanggan TelkomGroup di Jayapura saat ini tidak beroperasi hingga memastikan kondisi telah kondusif.
Baca Juga: Empat titah Presiden Jokowi untuk penanganan kerusuhan Papua
Lebih lanjut, Telkom akan terus memantau dan mengidentifikasi dampak yang ditimbulkan dari peristiwa Jayapura terhadap aset dan layanan TelkomGroup. Untuk gedung pelayanan pelanggan dan kantor yang terkena dampak kerusuhan, perbaikan akan dilakukan setelah kondisi setempat kondusif.
Arif mengatakan, hingga saat ini Telkom belum menghitung berapa kerugiannya. "Masih belum bisa disimpulkan nilainya," ucap Arif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News