kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Lampaui Target, Produksi Garam Nasional Tembus 2,5 Juta Ton pada 2023


Jumat, 01 Maret 2024 / 18:26 WIB
Lampaui Target, Produksi Garam Nasional Tembus 2,5 Juta Ton pada 2023
ILUSTRASI. Keberadaan Gudang Garam Nasional (GGN) dan washing plant (alat pencuci garam) mampu memberikan nilai tambah bagi para petambak utamanya dalam meningkatkan pendapatan masyarakat petambak garam. Lampaui Target, Produksi Garam Nasional Tembus 2,5 Juta Ton pada 2023.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melaporkan produksi garam nasional mencapai 2,5 juta ton atau 147% dari target yang ditetapkan tahun 2023 sebesar 1,7 juta ton.  

Produksi terbesar diperoleh dari sektor produksi garam rakyat yang mencapai 2,2 juta ton, sedangkan selebihnya merupakan produksi oleh perusahaan garam swasta nasional. Sebanyak 13 Provinsi memberikan turut berkontribusi dalam pencapaian target produksi garam tersebut. 

"Tahun 2023, Provinsi Jawa Timur mencatatkan produksi garam terbesar dengan total 802.000 ton, disusul Provinsi Jawa Tengah sebesar 652.000 ton dan Provinsi Jawa Barat sebesar 394.000 ton produksi garam," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut Victor Gustaaf Manoppo dalam keterangannya, Jumat (1/3). 

Baca Juga: Produksi Garam Rakyat Diprediksi Lebih 2 Juta Ton di 2024, Pemerintah Masih Impor?

Selain garam yang diproduksi oleh Masyarakat, menurut Victor terdapat juga garam yang diproduksi perusahaan BUMN dan swasta seperti PT Garam, PT Cheetam, PT Timor Livestock Lestari dan PT Tjakrawala Timur Sentosa. 

Direktur Jasa Kelautan, Miftahul Huda lebih lanjut menjelaskan bahwa intervensi KKP dalam meningkatkan dan menunjang produksi garam nasional di antaranya adalah melalui pembangunan 23 Gudang Garam Rakyat, fasilitasi sistem resi gudang pada 7 koperasi garam, revitalisasi washing plant di Indramayu, Brebes, Gresik dan Pasuruan. 

Tak hanya itu, KKP juga mengintegrasikan 3.787 hektare lahan garam, memberikan bantuan alat pemurnian air tua di Indramayu dan Brebes, pendampingan standardisasi pengolahan garam di 6 kabupaten di Jawa Tengah dan Jawa Timur. 

Baca Juga: Upaya Bulog Stabilkan Pasokan dan Harga Pangan dengan Perkuat CBP

Kemudian, KKP juga menerbitkan 3 sertifikat garam indikasi geografis yaitu di Amed Kabupaten Karangasem dan Kusamba Kabupaten Klungkung Provinsi Bali serta di Gunung Krayan yang terletak di Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara. 

"Ini bentuk komitmen KKP dalam memacu produksi garam rakyat. Inisiatif pemberdayaan masyarakat melalui Program Usaha Garam Rakyat (PUGAR) sangat memberikan dorongan signifikan,” jelas Huda. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×