kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Lampaui Target, Pemerintah Kantongi PNBP Rp 494,2 Triliun Hingga Oktober 2023


Senin, 27 November 2023 / 13:53 WIB
Lampaui Target, Pemerintah Kantongi PNBP Rp 494,2 Triliun Hingga Oktober 2023
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sampai akhir Oktober 2023 masih mengalami peningkatan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, negara telah mengantongi PNBP sebesar Rp 494,2 triliun triliun pada periode laporan atau tumbuh 3,7% secara tahunan atau year on year (YoY). Ini setara 112% dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023.

"Ini sudah melampaui target APBN yaitu 112%, " ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN Kita, Jumat (24/11).

Dari total realisasi PNBP tersebut, terdiri dari: Pertama, PNBP sumber daya alam (SDA) migas yang tercatat Rp 97,8  triliun. Realisasi ini telah setara 74,6% dari target APBN 2023.

Baca Juga: APBN Defisit Rp 700 Miliar Per Oktober 2023

Hanya saja, realisasi tersebut mengalami kontraksi 16,5% dari penerimaan periode sama tahun sebelumnya. Kontraksi ini diakibatkan adanya penurunan ICP (Indonesian Crude Price) dan lifting minyak bumi. 

Kedua , PNBP SDA nonmigas tercatat Rp 116,8 triliun atau setara 180,3% dari APBN 2023.  Ini tumbuh 35,7% terutama didorong oleh penyesuaian tarif iuran produksi/royalti batubara dengan berlakunya Peraturan Pemerintah (PP) 26/2022.

etiga , komponen kekayaan negara dipisahkan (KND) membukukan pendapatan sebesar Rp 74,1 triliun atau setara 150,9% dari APBN. Peningkatan sebesar 82,5%  ini disebabkan oleh adanya dividen dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) perbankan dan non perbankan.

"Ini karena setoran dividen terutama BUMN yang masih profitable seperti perbankan itu sangat positif," katanya.

Baca Juga: BUMN Sudah Setor Dividen ke Kas Negara Rp 74,1 Triliun hingga Oktober 2023

Keempat , pendapatan PNBP lainnya tercatat Rp 133,4 triliun atau setara 117,8% dari APBN. Hanya saja, realisasi ini turun 17,4% jika dibandingkan tahun lalu di periode yang sama. Ini disebabkan adanya penurunan pendapatan pengendalian hama terpadu (PHT) dan pendapatan minyak mentaha (DMO).

Kelima, pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) tercatat  Rp 72,0 triliun atau setara 86,7% dari APBN. Angka ini tumbuh sebesar 1,3% berasal dari pendapatan BLU non kelapa sawit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×