kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Kurtubi: Harga turun, BBM cukup naik Rp 2.000


Senin, 10 November 2014 / 21:34 WIB
Kurtubi: Harga turun, BBM cukup naik Rp 2.000
ILUSTRASI. Kapal tunda?PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM). Jasa Armada (IPCM) Siapkan Rp 140 Miliar Untuk Bangun 2 Kapal Baru.


Sumber: Kompas.com | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Pengamat perminyakan yang juga Politisi Partai Nasdem Kurtubi mengatakan, dirinya adalah salah satu orang yang sangat anti kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, jika produksi minyak RI cukup.

Masalahnya, produksi BBM oleh Pertamina hanya mampu mencukupi 40 persen kebutuhan. Apalagi partainya ada dalam koalisi Indonesia Hebat yang seiya-sekata dengan pemerintah soal kenaikan harga BBM bersubsidi. 

"Nasdem dalam posisi mendukung pemerintah. Partai saya mendukung. Tapi kalau saya, menurut saya naiknya Rp 2.000 saja, karena harga minyak dunia sedang turun," kata Kurtubi, Senin (10/11/2014). 

Mestinya, lanjut Kurtubi, sebelum menaikkan harga BBM bersubsidi, Joko Widodo lebih dahulu menutup lobang arena permainan migas. Dia pun menyinggung langkah Jokowi yang ingin mengimpor langsung minyak dari Angola. 

Mungkin, kata dia, ini adalah salah satu cara mengurangi peran trader. Selain menutup lobang arena permainan migas, dia melihat seharusnya pemerintah bisa memanfaatkan gas yang produksinya jauh lebih besar dibanding minyak bumi. 

Kurtubi mengakui, ketergantungan Indonesia terhadap minyak sangat tinggi. Padahal ada sumber energi alternatif yang belum termanfaatkan. (Estu Suryowati)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×