kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.620.000   14.000   0,87%
  • USD/IDR 16.319   -54,00   -0,33%
  • IDX 7.158   84,64   1,20%
  • KOMPAS100 1.054   15,08   1,45%
  • LQ45 829   11,70   1,43%
  • ISSI 213   1,32   0,62%
  • IDX30 429   7,68   1,82%
  • IDXHIDIV20 515   8,93   1,77%
  • IDX80 120   1,38   1,17%
  • IDXV30 122   0,92   0,76%
  • IDXQ30 141   2,22   1,60%

Kubu Prabowo-Hatta berharap taji 'SBY effect'


Rabu, 02 Juli 2014 / 20:34 WIB
Kubu Prabowo-Hatta berharap taji 'SBY effect'
ILUSTRASI. Mengajarkan uang ke anak dimulai dari uang tunai dahulu baru uang digital. KONTAN/Muradi/2022/09/15


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Kubu pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres), Prabowo Subianto-Hatta Rajasa berharap banyak pada Partai Demokrat yang telah secara resmi memberikan dukungan. Harapan itu dibebankan pada figur Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dianggap masih memiliki basis pemilih loyal di seluruh Indonesia.

Anggota tim pemenangan Prabowo-Hatta, Viva Yoga Mauladi menjelaskan, kehadiran SBY dalam barisan partai pendukung secara otomatis meningkatkan elektabilitas capres yang didukungnya. Ia percaya, tambahan dukungan itu bukan hanya berasal dari internal Demokrat, tetapi juga dari pendukung SBY di luar Partai Demokrat.

"Dukungan Demokrat dan SBY menjadi energi tambahan, suaranya akan mengalir dari dalam dan luar Partai Demokrat," kata Viva, Rabu (2/7).

Viva menjelaskan, optimismenya itu dilandasi oleh terpilihnya SBY sebagai presiden di dua periode sebelumnya. Bahkan di periode kedua, SBY terpilih dengan suara mayoritas yang jumlahnya sangat signifikan.

Selain itu, ia menilai masyarakat Indonesia masih lekat dengan budaya politik patriarkal. Di mana masih banyak kelompok pemilih yang menentukan pilihannya sesuai dengan sikap figur yang dikaguminya.

"Jangan remehkan SBY effect. SBY masih memiliki pesona di mata pemilihnya," ungkap Viva.

Sebelumnya, Partai Demokrat secara resmi mendukung pasangan Prabowo-Hatta pada Pilpres 2014. Keputusan itu diambil atas perintah Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

Secara terpisah, calon wakil presiden Jusuf Kalla yakin bahwa dukungan untuk Prabowo-Hatta bukan sikap mutlak Demokrat, terlebih sikap politik SBY. Sebagai Presiden RI, Kalla meyakini SBY dapat memosisikan diri di area yang netral. (Indra Akuntono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×