kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

KSP desak dugaan kebocoran data pribadi diusut tuntas


Sabtu, 22 Mei 2021 / 15:41 WIB
KSP desak dugaan kebocoran data pribadi diusut tuntas
ILUSTRASI. Kejahatan internet


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Deputi V Kantor Staf Presiden (KSP) Jaleswari Pramodhawardani memberikan tanggapan atas dugaan terjadinya kebocoran data penduduk yang diperjualbelikan di dunia maya. Menurutnya, data pribadi penduduk harus dilindungi dan dijaga dengan baik oleh pihak terkait.

"Dugaan kebocoran data penduduk harus ditelusuri kebenarannya. Para pihak harus bertanggungjawab jika kebocoran data penduduk terbukti," ujar Jaleswari dalam keterangan tertulisnya pada Sabtu (22/5/2021).

"Harus diusut tuntas. Saat ini, Pemerintah mengajukan RUU Perlindungan Data Pribadi dan telah masuk Prolegnas 2021," tegasnya.

Diketahui, sebanyak 279 juta penduduk di Indonesia diduga bocor dan dijual di situs surface web Raid Forum.

Baca Juga: Berikut update dari Kominfo atas dugaan kebocoran pribadi penduduk Indonesia

Situs tersebut dapat diakses siapa saja dengan mudah karena bukan merupakan situs gelap atau situs rahasia (deep web). Ratusan data itu dijual oleh seorang anggota forum dengan akun "Kotz".

Dalam keterangannya, Kotz menuturkan bahwa data tersebut berisi NIK, nomor ponsel, e-mail, alamat, dan gaji. Data itu termasuk data penduduk Indonesia yang telah meninggal dunia.

Pihak Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) pun menemukan dugaan kuat bahwa sampel data yang beredar merupakan data dari BPJS Kesehatan.

"Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan bahwa sampel data diduga kuat identik dengan data BPJS Kesehatan," kata Juru Bicara Kemenkominfo Dedy Permadi dalam laman resmi Kemenkominfo, Jumat (21/5/2021).

Baca Juga: Serangan siber, data pribadi 4,5 juta pelanggan maskapai di Asia bocor

Dedy menjelaskan dugaan tersebut diketahui melalui struktur dalam data tersebut. Ia menyebut, ada kesamaan struktur seperti Nomor Kartu, Kode Kantor, Data Keluarga/Data Tanggungan, hingga status Pembayaran terkait BPJS Kesehatan.

"Hal tersebut didasarkan pada struktur data yang terdiri dari Noka atau Nomor Kartu, Kode Kantor, Data Keluarga/Data Tanggungan, dan status Pembayaran yang identik dengan data BPJS Kesehatan," ucapnya. (Dian Erika Nugraheny)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "KSP Minta Dugaan Kebocoran Data Penduduk Segera Ditelusuri "

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×