kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.905.000   3.000   0,16%
  • USD/IDR 16.450   0,00   0,00%
  • IDX 6.832   16,22   0,24%
  • KOMPAS100 991   5,82   0,59%
  • LQ45 767   3,97   0,52%
  • ISSI 217   0,70   0,32%
  • IDX30 399   1,92   0,48%
  • IDXHIDIV20 473   -0,50   -0,11%
  • IDX80 112   0,65   0,59%
  • IDXV30 115   0,56   0,49%
  • IDXQ30 131   0,39   0,30%

Kredit Konsumsi Maret 2025 Melambat, Daya Beli dan Likuiditas Jadi Sorotan


Senin, 05 Mei 2025 / 10:24 WIB
Kredit Konsumsi Maret 2025 Melambat, Daya Beli dan Likuiditas Jadi Sorotan
ILUSTRASI. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) hanya tumbuh 8,9% YoY menjadi Rp 806,2 triliun, melambat dari 10,7% YoY di Februari dengan nominal Rp 800,8 triliun./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/04/06/2020.


Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laju pertumbuhan kredit konsumsi kembali melambat pada Maret 2025.

Berdasarkan laporan uang beredar Bank Indonesia (BI), kredit konsumsi hanya tumbuh 9,2% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 2.235,7 triliun.

Padahal, pada Maret 2024, kredit konsumsi tercatat sebesar Rp 2.047,1 triliun.

Baca Juga: Daya Beli Lesu, Kredit Konsumsi Perbankan Tumbuh Melambat

Kinerja Maret ini juga lebih lemah dibanding bulan sebelumnya. Pada Februari 2025, kredit konsumsi tumbuh 10,2% YoY menjadi Rp 2.223,4 triliun.

Bahkan pada Januari 2025, pertumbuhannya mencapai 10,3% YoY di angka Rp 2.213,4 triliun.

Jika dirinci, hampir seluruh komponen utama kredit konsumsi mengalami perlambatan:

Kredit Pemilikan Rumah (KPR) hanya tumbuh 8,9% YoY menjadi Rp 806,2 triliun, melambat dari 10,7% YoY di Februari dengan nominal Rp 800,8 triliun.

Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) tumbuh 5,9% YoY menjadi Rp 144,8 triliun, turun tipis dari 6,1% YoY bulan sebelumnya sebesar Rp 143,6 triliun.

Kredit multiguna naik 9,7% YoY ke Rp 1.284,7 triliun, melambat dari pertumbuhan 10,3% YoY pada Februari (Rp 1.279,0 triliun).

Baca Juga: Daya Beli Belum Pulih, Tren Perlambatan Kredit Konsumsi Bakal Lanjut

Daya beli dan selektivitas bank jadi faktor

Senior Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan menilai, perlambatan ini mencerminkan melemahnya permintaan kredit di sektor konsumsi non-primer seperti rumah dan kendaraan.

"Selain karena permintaan lesu, bank juga lebih selektif dalam menyalurkan kredit akibat kondisi likuiditas yang makin ketat," kata Trioksa kepada Kontan.co.id, Minggu (4/5).

Ia juga menyoroti pelemahan daya beli masyarakat sebagai faktor utama yang menahan laju kredit konsumsi. Untuk itu, ia mendorong pemerintah agar lebih aktif menstimulasi belanja masyarakat.

"Langkah yang perlu dilakukan adalah mendorong peningkatan likuiditas di pasar agar perbankan lebih leluasa menyalurkan kredit," ujarnya.

Selanjutnya: Cara Tukar Uang Rusak atau Tidak Layar Edar Sesuai Panduan Bank Indonesia

Menarik Dibaca: Simak 4 Emiten Dengan Cum Date Dividen Jatuh Hari Ini, Senin, 5 Mei 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×