Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Direktur Eksekutif Deprtemen Kebijakan Ekomomi dan Moneter Bank Indonesia (BI) Juda Agung mengatakan, salah satu alasan BI rate dipertahankan di level 6,5% lantaran Dewan Gubernur menilai perbankan masih melakukan penyesuaian suku bunganya terhadap kebijakan moneter sebelumnya. Juda meyakini, penurunan suku bunga perbankan akan bisa mendekati pelonggaran moneter, meskipun BI memutuskan mempertahankan suku bunga acuan.
Juda mengatakan, transmisi dari pelonggaran moneter ini sudah terjadi ke suku bunga perbankan. Suku bunga deposito, tercatat menurun 80 basis point (bps) year to date hingga Juni 2016. Sedangkan suku bunga kredit tercatat menurun 45 bps year to date hingga Juni 2016.
"Mungkin bisa mendekati (penurunan BI rate) pada akhir tahun. Pengalaman dulu-dulu, bisa mendekati 100% (dari penurunan BI rate). Kalau BI rate turun 1%, suku bunga bisa (turun sebesar itu)," kata Juda, Kamis (21/7).
Meski demikian menurut Juda, pihaknya melihat pelonggaran moneter masih tetap ada. Namun BI akan tetap melakukan asesmen baik dari sisi stabilitas maupun pertumbuhan ekonomi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News