kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

KPK periksa Sri Mulyani April mendatang


Jumat, 01 Maret 2013 / 13:51 WIB
KPK periksa Sri Mulyani April mendatang
ILUSTRASI. Risiko terinfeksi Covid-19 meningkat pada orang-orang yang ketergantungan marijuanan dan sebagainya. REUTERS/Arnd Wiegmann


Reporter: Dyah Megasari |

JAKARTA. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani terkait kasus dugaan korupsi bailout Bank Century pada April mendatang. Sri Mulyani yang kini menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia itu akan diperiksa penyidik KPK di kediamannya di Amerika Serikat (AS).

“Sri Mulyani rencananya diperiksa sebagai saksi terkait Century pertengahan atau pekan ketiga April tahun ini,” kata Juru Bicara KPK Johan Budi, Jumat (1/3).

Ketua KPK Abraham Samad sebelumnya mengungkapkan, KPK memeriksa Sri Mulyani di Amerika demi mempercepat proses penyidikan kasus Century. Menurut Abraham, surat perintah pemeriksaan ini sudah dia tanda tangani. Abraham juga mengatakan, penyidik KPK nantinya akan terbang ke Tokyo dan Jepang untuk memeriksa saksi-saksi Century. Namun, dia tidak menyebutkan siapa saksi Century yang akan diperiksa di "Negeri Sakura" itu.

Adapun Sri Mulyani dianggap tahu seputar Century karena pernah menjadi ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan. Ketika masih menjadi Menkeu, Sri Mulyani mengaku kepada Jusuf Kalla (JK) selaku wakil presiden saat itu bahwa kegagalan Bank Century bukan disebabkan krisis. Sri Mulyani juga mengaku telah tertipu laporan soal status gagal sistemik Bank Century.

Pada 2012 lalu, Timwas Century juga sempat meminta Sri Mulyani turut dipanggil ke parlemen. Hal ini menyusul pernyataan Sri Mulyani bahwa dia telah melapor kepada JK soal bailout pada 21 November 2008 atau tak sampai 24 jam setelah hal tersebut dilakukan.

Namun, JK membantah soal laporan itu. JK mengaku baru menerima informasi bailout pada 25 November 2008. Sebelumnya, KPK juga meminta keterangan Sri terkait penyelidikan bailout Century. KPK pun sudah meminta keterangan Wakil Presiden Boediono yang juga mantan Gubernur Bank Indonesia.

Dalam kasus Century, KPK menyatakan, mantan Deputi Pengawasan Bank Indonesia Siti Chalimah Fadjriyah dan Budi Mulya sebagai pihak yang dapat dimintai pertanggungjawaban hukum. Namun, hingga kini, surat perintah penyidikan (sprindik) untuk Siti Chalimah Fadjriyah belum diterbitkan karena faktor kesehatan. (Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×