kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

KPK akan periksa Setya Novanto hari ini


Jumat, 14 Juli 2017 / 09:50 WIB
KPK akan periksa Setya Novanto hari ini


Reporter: Teodosius Domina | Editor: Wahyu T.Rahmawati

JAKARTA. Hari ini, Jumat (14/7), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan terhadap Ketua DPR Setya Novanto alias Setnov dalam perkara korupsi proyek KTP-elektronik.

Pemeriksaan ini merupakan penjadwalan ulang lantaran pada pemanggilan pekan lalu Setnov mengaku terhalang sakit vertigo. "Ya," kata Ketua DPP Bidang Hukum dan HAM Partai Golkar Rudi Alfonso ketika dikonfirmasi soal kebenaran kabar ini.

Nama Setnov memang tercantum surat dakwaan terhadal Irman dan Sugiharto, mantan pejabat Kemendagri. KPK di situ jelas menyebut kedua terdakwa melakukan tindak pidana korupsi bersama-sama dengan Andi Agustinus alias Andi Narogong, Isnu Edhi Wijaya, Diah Anggraini dan Setya Novanto selaku Ketua Fraksi Partai Golkar, serta Drajat Wisnu Setyawan selaku Ketua Panitia Pengadaan barang/jasa.

Asal muasal keterlibatannya, Setnov dianggap mengatur agar proyek KTP-e ini dapat digolkan. Ia dianggap sebagai orang dari Partai Golkar yang bisa menentukan suara. Selain Setnov, para pengusaha yang hendak terlibat dalam proyek ini juga mendekati Anas Urbaningrum dan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, yang kala itu memang memiliki suara cukup besar di DPR. Selain itu, Partai Demokrat memang partai pendukung pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Mereka menyepakati untuk mengalokasikan duit, termasuk untuk dikantongi sendiri. Alhasil, dari nilai proyek senilai Rp 5,9 triliun, BPKP memghitung kerugiannya memcapai Rp 2,3 triliun.

Meski begitu, Setnov pernah membantah hal ini. Ia mengaku berurusan dengan Andi hanya berkaitan dengan pengadaan kaos untuk kampanye partai Golkar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×