Reporter: Lailatul Anisah, Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat hingga Senin (15/12/2025), total korban meninggal dunia akibat bencana banjir dan longsor (bansor) di tiga provinsi Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat mencapai 1.022 jiwa.
Sementara itu, jumlah korban hilang tercatat 206 jiwa, dan sekitar 7.000 orang mengalami luka-luka.
Dari sisi kerusakan, BNPB mencatat total 158.000 unit rumah rusak, terdiri atas 143.500 unit rusak berat, 2.700 unit rusak sedang, dan 11.800 unit rusak ringan.
Baca Juga: Ratas di Hambalang, Prabowo Minta Huntara Korban Banjir Sumatra Segera Dibangun
Kerusakan infrastruktur juga cukup signifikan, meliputi 1.200 fasilitas umum, 219 fasilitas kesehatan, 581 fasilitas pendidikan, 434 rumah ibadah, 290 gedung/kantor, serta 145 jembatan.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan bahwa pencatatan korban hilang tidak semata-mata berdasarkan temuan langsung di lapangan, tetapi juga melalui proses identifikasi lanjutan.
“Data korban hilang bisa berasal dari penambahan identifikasi korban yang sebelumnya belum ditemukan atau belum terkonfirmasi. Misalnya, korban yang bukan warga Kabupaten A, namun berada di Kabupaten B. Kondisi seperti ini masih ditemui di lapangan, sehingga pencatatan dilakukan berdasarkan identifikasi by name by address di masing-masing kabupaten dan kota,” ujar Abdul dalam keterangan resmi, Minggu (14/12/2025).
Operasi pencarian dan pertolongan yang dikoordinasikan Basarnas masih terus berlangsung di sejumlah wilayah terdampak. Di Provinsi Aceh, pencarian difokuskan di Kabupaten Aceh Utara, Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Bireuen.
Baca Juga: BI: Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi US$ 423,9 Miliar Pada Oktober 2025
Di Provinsi Sumatra Utara, operasi pencarian terbagi ke dalam lima sektor yang tersebar di tiga kabupaten/kota.
Di Kabupaten Tapanuli Selatan, pencarian dipersempit di Desa Garoga, Kecamatan Batang Toru.
Selain itu, pencarian juga difokuskan di Kecamatan Sukabangun dan Aloban Bair, serta di Kota Sibolga, tepatnya di wilayah Pancuran Gerobak, Kecamatan Sibolga Kota.
Sementara itu, di Provinsi Sumatra Barat, operasi pencarian dilakukan di lima sektor, yakni di Kecamatan Malalak dan Palembayan, Kabupaten Agam, serta masing-masing satu sektor di aliran Sungai Batang Anai yang melintasi wilayah Kota Padang, Padang Pariaman, dan Tanah Datar.
BNPB juga mencatat total 624.670 jiwa mengungsi akibat bencana tersebut. Meski demikian, Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pospenas) melaporkan adanya penurunan jumlah pengungsi dibandingkan data per 13 Desember 2025.
Baca Juga: Genjot Aktivasi Coretax, Ditjen Pajak Undang Himbara dan BSI
Lebih lanjut, Abdul memastikan pemerintah pusat bersama kementerian dan lembaga terkait terus bersinergi dalam penanganan darurat hingga pemulihan masyarakat terdampak.
“Selain itu, dukungan sumber daya dari berbagai pihak yang terwadahi dalam klaster nasional terus membantu dan mempercepat proses pemulihan pascabencana,” pungkasnya.
Selanjutnya: Dari Lokal ke Global, Ini 5 Kunci Sukses Ritel dalam Menjangkau Konsumen Pasar China
Menarik Dibaca: Dari Lokal ke Global, Ini 5 Kunci Sukses Ritel dalam Menjangkau Konsumen Pasar China
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













