Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Covid-19 yang membelenggu Indonesia menahan pergerakan konsumsi rumah tangga. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, konsumsi rumah tangga tumbuh negatif 5,51% yoy pada kuartal II-2020.
Menurut Kepala BPS Suhariyanto, kontraksi konsumsi rumah tangga dialami seluruh komponennya, kecuali yang masih tumbuh positif adalah komponen perumahan dan perlengkapan rumah tangga serta komponen kesehatan pendidikan.
Baca Juga: Pertumbuhan ekonomi kuartal II-2020 terendah sejak 1999, ini penyebabnya
"Yang menyebabkan konsumsi rumah tangga terkontraksi adalah penjualan eceran yang mengalami kontraksi pada seluruh kelompok penjualan. Antara lain makanan, minuman, dan tembakau. Lalu ada sandang, perlengkapan rumah tangga lainnya, bahan bakar kendaraan, barang budaya dan rekreasi, dan barang lainnya," terang Suhariyanto, Rabu (5/8).
Bila menilik komponen konsumsi rumah tangga, kontraksi terlihat dari komponen makanan dan minuman, selain restoran. Komponen ini tumbuh negatif 0,71% yoy setelah pada kuartal I-2020 tumbuh positif 5,01% yoy dan kuartal II-2019 tumbuh 5,20% yoy.
Demikian juga dengan komponen pakaian, alas kaki, dan jasa perawatannya juga tumbuh negatif 5,13% yoy melanjutkan tren penurunan pada kuartal I-2020 yang sebesar minus 3,31% yoy. Padahal, pada kuartal II-2019, komponen ini tumbuh positif hingga 4,88% yoy.
Komponen transportasi dan komunikasi juga nampak tumbuh negatif 15,33% yoy. Ini juga melanjutkan tren penurunan negatif pada kuartal I-2019 yang sebesar 1,69% yoy.
Sementara bila dibandingkan dengan kuartal II-2019, ini jauh lebih rendah. Pasalnya, pada kuartal kedua tahun lalu, komponen ini berhasil tumbuh 5,08% yoy.
Demikian juga dengan komponen restoran dan hotel yang tumbuh negatif 16,53% yoy. Ini jauh merosot dari kuartal I-2020 yang tumbuh 2,43% yoy dan lebih rendah dari kuartal II-2019 yang berhasil tumbuh 6,24% yoy.
Sementara itu, komponen lainnya tercatat tumbuh negatif 3,23% yoy setelah pada kuartal I-2020 tumbuh positif 3,65% yoy dan kuartal II-2019 tumbuh positif 3,33% yoy.
Seperti diketahui, konsumsi rumah tangga merupakan motor penggerak perekonomian Indonesia. Dengan melorotnya pertumbuhan konsumsi rumah tangga, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III-2020 juga minus 5,32% yoy.
Baca Juga: Pertumbuhan ekonomi kuartal II-2020 bakal terkontraksi hingga 5%
Pertumbuhan negatif ini merupakan yang terendah sejak pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-1999 yang pada waktu itu tumbuh negatif 6,13% yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News