kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pertumbuhan ekonomi kuartal II-2020 bakal terkontraksi hingga 5%


Senin, 03 Agustus 2020 / 21:41 WIB
Pertumbuhan ekonomi kuartal II-2020 bakal terkontraksi hingga 5%
ILUSTRASI. JAKARTA,02/07-PERTUMBUHAN EKONOMI DI JAKARTA MENGALAMI KONTRAKSI. Pedagang beraktivitas di lapaknya di Pasar Tasik, Jakarta, Kamis (02/07). Center of Reform on Economics (CORE) memprediksi, ekonomi di wilayah ibu kota ini bakal kontraksi. Penyebab utama d


Reporter: Bidara Pink, Syamsul Ashar | Editor: Adinda Ade Mustami

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) bakal mengumumkan angka pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia untuk periode April Juni 2020 atau kuartal II-2020, pada Rabu (5/8) mendatang. Ekonomi Indonesia pada periode ini bakal minus alias terkontraksi cukup dalam akibat pukulan telak pandemi Covid-19.

Sekretaris Sekretaris Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Raden Pardede mengungkapkan, pihaknya sudah menerima update pertumbuhan ekonomi kuartal II-2020.

"Untuk kuartal II kami sudah tahu datanya pertumbuhan ekonomi akan negatif, akan mengalami kontraksi. Sebesar apa kontraksi? Antara 4%-5%, lebih baik dari negara lain yang mengalami kontraksi ekonomi lebih parah akibat pandemi virus korona Covid-19," katanya saat jadi pembicara di diskusi yang digelar komunitas Gerakan Pakai Masker Senin (3/8).

Berdasarkan beberapa pendapat ekonom yang dihubungi KONTAN memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2020 bakal minus lebih dari 4%. Bahkan, kontraksi diperkirakan masih berlanjut hingga kuartal III-2020.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede memprediksi, ekonomi kuartal II-2020 bakal minus 4,72% year on year (yoy). Angka ini turun signifikan dari pertumbuhan ekonomi kuartal I-2020 yang sebesar 2,97% yoy.

Josua melihat, pertumbuhan konsumsi rumah tangga diperkirakan terkontraksi 4,79% yoy setelah sempat tumbuh positif 2,84% yoy di kuartal I-2020. Ini terlihat dari laju pertumbuhan penjualan ritel pada kuartal II-2020 yang turun 14,4% yoy. Sementara Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) pada kuartal II-2020 juga turun 33,7% yoy.

Selain itu realisasi investasi kuartal II-2020 juga turun 5,34% yoy terutama dari investasi bangunan dan non-bangunan yang melambat. Sementara konsumsi pemerintah turun 1,55% yoy. Dari sisi perdagangan, Josua ekspor kuartal II-2020 lebih tinggi daripada impor.

Sementara Ekonom Institut Kajian Strategis Universitas Kebangsaan Eric Sugandi juga memperkirakan, pertumbuhan ekonomi kuartal II-2020 negatif 4,7%. "Konsumsi dan investasi domestik masih tertekan," kata Eric.

Adapun Danareksa Research Institute (DRI) memprediksi, pertumbuhan ekonomi kuartal II-2020 minus 3,58% yoy dengan pertumbuhan sepanjang 2020 masih kontraksi -0,15% hingga -0,2%.

Meskipun demikian Raden Pardede bilang, pada kuartal III-2020 ini pemerintah berupaya agar tidak terjadi pertumbuhan ekonomi negatif. "Kami menargetkan jangka pendek kuartal III-2020 tidak terjadi resesi," katanya.

Pemerintah akan mendorong belanja kesehatan dan belanja sosial agar penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi berjalan seimbang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×