kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Konsumsi Masyarakat Berpenghasilan Rp 5 Juta Tetap Kuat Tapi Saving Turun, Ada Apa?


Senin, 25 Desember 2023 / 20:26 WIB
Konsumsi Masyarakat Berpenghasilan Rp 5 Juta Tetap Kuat Tapi Saving Turun, Ada Apa?
ILUSTRASI. Ekonomi dan juga Mantan Menteri Keuangan M. Chatib Basri mengatakan, Konsumsi masyarakat dengan penghasilan di bawah Rp 5 juta tetap kuat, namun kemungkinan mereka menabung turun.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Sinyal ekonomi melambat makin terlihat. Salah satu tandanya, masyarakat kelas menengah yang mulai irit menabung.

Nah, pemerintah harus memperhatikan hal ini karena dikhawatirkan bisa menghambat perekonomian nasional.

Peneliti Ekonomi Senior Chatib Basri menyampaikan, konsumsi masyarakat dengan penghasilan di bawah Rp 5 juta tetap kuat, namun kemungkinan mereka menabung turun.

“Saya lihat ada yang menarik dari data Bank Indonesia dan juga Mandiri Spending index, itu kelompok masyarakat di bawah Rp 5 juta konsumsinya tetap strong, tetapi saving nya turun. Ini kan menarik kalau konsumsi tetap tinggi, saving turun. Pertanyaan biayai dari mana?,” tutur Chatib dalam Seminar Nasional Outlook Perekonomian Indonesia, Jumat (22/12).

Baca Juga: Penempatan Dana Masyarakat di Perbankan dan Produk Investasi Melambat

Chatib memperkirakan, ada kemungkinan masyarakat dengan kelompok tersebut akan mulai menghemat, sehingga lambat laun konsumsinya akan mulai melambat.

Di samping itu, ia menyampaikan berdasarkan data Mandiri Spending Index menunjukkan pola konsumsi yang mulai defensif, dengan porsi terbesar adalah makanan. “Itu ciri ekonomi yang melambat, yakni mengurangi konsumsi barang sekunder dan tersier. Jadi konsumsi terbesar adalah makanan,” ungkapnya.

Baca Juga: Tren Makan Tabungan Masyarakat Kelas Bawah Masih Terjadi Hingga Penghujung 2023

Chatib menambahkan, peran pemerintah untuk kembali meningkatkan konsumsi dinilai sangat penting. Menurutnya program bantuan sosial pemerintah seperti bantuan langsung tunai (BLT), dan bantuan lainnya dinilai cukup bagus untuk meningkatkan konsumsi masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×