Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Setelah mandek bertahun-tahun, akhirnya ada kemajuan baru dari proyek jalur kereta api yang menghubungkan Stasiun Manggarai sampai Bandara Soekarno Hatta. Bulan depan, PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (SMI) akan segera menunjuk konsultan untuk studi kelayakan.
SMI ditunjuk pemerintah sebagai fasilitator proyek kereta bandara November akhir tahun lalu. Direktur SMI Frans Nembo Sukardi bilang, dari 39 konsorsium konsultan yang ikut tender, saat ini telah dipilih lima yang terbaik. "Februari atau Maret sudah ada keputusan," ujar Frans kepada KONTAN, akhir pekan lalu.
Frans enggan membuka identitas peserta tender. Yang jelas, sebelumnya, Presiden Direktur SMI Emma Sri Martini bilang, proyek ini banyak dilirik asing, mulai dari Amerika Serikat (AS), Jepang, Kanada, Prancis, dan Spanyol.
"Studi kelayakan dilakukan untuk menentukan proyek ini layak ditawarkan ke swasta atau tidak," ujar Frans lagi. Dia belum bisa memastikan kapan studi kelayakan rampung dan pembangunan fisik jalur kereta dimulai. Sebagai gambaran, Frans bilang, studi kelayakan suatu proyek biasanya memakan waktu satu tahun. Ini berarti, jalur kereta bandara baru bisa mulai dibangun tahun depan.
Padahal, berdasarkan catatan KONTAN, Kementerian Perhubungan menargetkan tahun depan proyek sudah selesai.
Selain kereta bandara, sistem penyediaan air minum (SPAM) Umbulan juga masuk dalam rencana kerja SMI tahun ini. Setelah tahap lelang pertama yang memilih lima dari 29 konsorsium selesai, saat ini SMI sampai pada tahap penyusunan kriteria untuk lelang tahap kedua, untuk menentukan siapa yang nantinya akan berinvestasi di proyek ini.
Setelah lelang rampung, SMI menargetkan pembangunan fisik dimulai tahun depan. "Proses pembangunannya sekitar satu-dua tahun, tergantung kontraktor," ujarnya. Sama halnya dengan kereta bandara, Frans bilang SPAM Umbulan juga banyak diminati asing.
SPAM Umbulan akan menyediakan air untuk memenuhi kebutuhan lima kota/kabupaten di sekitar Umbulan, yaitu Kota Pasuruan, Kabupaten Pasuruan, Kota Sidoarjo, Kota Surabaya, dan Kabupaten Gresik. Debit air yang akan mengalir dari sana antara 4.000 sampai 5.000 liter per detik (L/detik).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News